Dia mencatat, misalnya, bahwa pengujian genetik gagal menunjukkan tanda yang akan mempengaruhi suatu diet, baik untuk kehilangan atau menambah berat badan, terlepas dari pendekatan diet.
Tes darah untuk melacak kadar insulin juga gagal mengidentifikasi kecenderungan metabolik yang mendasarinya terhadap penurunan berat badan atau keuntungan saat diet.
BACA JUGA: Pakai Masker Kunyit di Area Mata 10 Menit, Lihat Hasilnya Mengejutkan!
Konon katanya, saat membandingkan kelompok rendah karbohidrat dan kelompok rendah lemak, tim menemukan hasil yang sangat mirip.
Rata-rata, penurunan berat badan di kalangan peserta rendah karbohidrat adalah 13 kilogram menjelang akhir tahun (12 bulan).
Di antara pelaku diet rendah lemak, angka itu 12 kilogram.
Connie Diekman, direktur nutrisi universitas di Washington University di St. Louis mengatakan,
"Sebagai ahli diet terdaftar, hasil penelitian ini tidak mengejutkan saya, meski akan menyenangkan menemukan cara untuk menentukan makanan terbaik bagi individu, dari penelitian ini sudah jelas bahwa kita belum sampai," katanya.
"Oleh karena itu, penelitian ini membantu saya memiliki bukti untuk mendukung rekomendasi bahwa aspek terpenting dari penurunan berat badan adalah pola makan yang memenuhi kebutuhan nutrisi, mengelola asupan kalori pada tingkat yang lebih rendah daripada membakar kalori, dan itu menyenangkan," Diekman menambahkan.
BACA JUGA: 5 Manfaat Bawang Putih bagi Kecantikan, Atasi Masalah Kulit Semalam!
Sedangkan menurut seorang ahli gizi klinis, diet semacam hukuman
"Kita kehilangan pandangan tentang gagasan penting bahwa lebih penting untuk menjadi sehat daripada kurus," kata Samantha Heller, ahli gizi klinis senior di New York University Medical Center.
Source | : | Mayo Clinic,Medical Daily |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR