Nakita.id - Tanpa sadar, ada kebiasan anak sejak kecil yang berdampak buruk namun disepelekan orangtua.
Walaupun terdengar sepele, kebiasaan tersebut akan berdampak buruk terhadap kesehatan gigi Si Kecil jika dilakukan terus menerus.
Dr. drg. Eva Fauziah, SpKGA selaku Ketua Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia mencontohkan, minum susu hingga Si Kecil tertidur merupakan kebiasaan buruk karena susu akan menggenangi gigi dan bisa menyebabkan gigi berlubang.
BACA JUGA: Tengok Tampannya Wajah Baby NKJ, Mirip Rinni Atau Jevin ya Moms?
Selain itu, ada lagi beberapa kebiasaan lain yang sebaiknya jangan disepelekan Moms karena dapat merusak gigi:
Tidak menggosok gigi secara rutin
Faktanya, menggosok gigi jika tidak dilakukan dengan rutin akan meningkatkan risiko gigi berlubang sebesar 50%.
Untuk itu, peranan Moms amat dibutuhkan agar anak terlatih menggosok gigi sejak kecil.
Rutinitas ini bisa dimulai saat Si Kecil masih berusia 6 bulan, dimana Moms dapat membersihkan gigi dan gusi bayi dengan kain kasa bersih yang sudah dibasahi air matang.
Memasuki usia 1 tahun, gigi anak sudah semakin banyak sehingga gigi sudah bisa dibersihkan dengan sikat gigi berbulu halus.
BACA JUGA: Tak Hanya Telat Mens, ini Tanda-tanda Kehamilan yang Harus Moms Tahu
Ketika Si Kecil sudah bisa memegang sikat gigi sendiri, Moms bisa mencontohkannya cara menggosok gigi yang benar sehingga lama kelamaan anak bisa melakukannya sendiri.
Membiarkan anak mengonsumsi makanan dan minuman manis
Kebiasaan makan permen, es krim, donat berlapis gula juga dapat merusak gigi, karena kadar gulanya yang tinggi bisa menyebabkan pH rongga mulut menurun sehingga gigi rentan berlubang.
Selain itu, kecenderungan anak menyukai makanan kemasan bercita rasa gurih juga berpotensi merusak gigi.
BACA JUGA: Setahun Menikah Belum Punya Anak? Coba Lakukan Pemeriksaan ini Moms
Kandungan bahan pengawet akan merusak komposisi air liur, padahal air liur yang sehat penting untuk melindungi kesehatan mulut.
Mengedot hingga ketiduran
Sebaiknya setelah memasuki usia dua tahun, latih anak untuk memakai gelas saat minum susu.
Jika anak masih menggunakan dot, pinta anak untuk berkumur dengan air putih.
Kebiasaan anak mengempeng hingga ketiduran berbahaya, karena air liur tidak mampu membersihkan sisa gula bekas susu sehingga gigi anak akan berlubang.
Mengemut makanan
Seringkali, anak kerap membiarkan makanan di rongga mulut dalam waktu lama.
Padahal, kebiasaan ini bisa memicu gigi anak berlubang.
Pasalnya, saat makanan diemut karbohidrat akan mengendap lama sehingga menyebabkan fermentasi bakteri menjadi asam.
Selain itu, kebiasaan ini juga akan mengurangi produksi air liur yang berfungsi untuk membersihkan gigi dan mulut.
Mengisap jempol
Walaupun terlihat lucu, membiarkan anak mengisap jempol bisa memengaruhi bentuk rahang anak sehingga menyebabkan pertumbuhan gigi tidak teratur.
Hal ini tentu akan menyebabkan anak kesulitan mengunyah makanan kedepannya.
Untuk itu, penting bagi Moms mencari pengalihan lain agar anak tidak terus menerus mengisap jempolnya.
Menggigit benda dengan permukaan keras
Selain itu, jangan biarkan anak jika ia sedang menggigiti benda yang permukaannya keras karena dapat menyebakan trauma pada gigi atau patahnya gigi.
Sering menggigit benda keras juga bisa mengakibatkan lapisan dentin pada gigi terbuka, yang mana akan menimbulkan ngilu saat sedang makan dan minum.
Menelan pasta gigi
Seringkali, Si Kecil gemar menelan pasta gigi disebabkan pasta gigi untuk anak memang dikemas dengan beragam rasa agar anak lebih rajin menggosok gigi.
Padahal, kandungan fluoride dalam pasta gigi jika sering tertelan dapat menimbulkan bintik cokelat atau putih pada gigi.
Untuk itu, jangan lupa mengajarkan Si Kecil cara berkumur yang tepat ya Moms.
Tidak mengajak anak kontrol ke dokter gigi
Penelitian yang dilakukan oleh American Dental Association menujukkan, anak berusia sebelum satu tahun yang sudah diajak ke dokter gigi akan lebih sedikit mengalami tambal gigi dibandingkan anak yang baru pergi ke dokter gigi di usia 2-3 tahun.
Untuk itu penting mengajak anak pergi ke dokter gigi, hal ini untuk menciptakan kesan pada Si Kecil bahwa berkunjung ke dokter gigi adalah hal yang menyenangkan.
Nah, jadi jika Si Kecil suka atau bahkan sering melakukan habit di atas sebaiknya dihentikan agar kesehatan gigi Si Kecil tetap terawat.
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR