Nakita.id - Apakah Moms bingung membedakan perut hamil muda atau perut hanya sekadar kembung?
Perut hamil muda biasanya merasakan beberapa gejala salah satunya bisa merasakan kembung.
Namun apa perbedaan perut hamil muda dengan perut kembung?
Melansir dari MedicalNewsToday, bagi wanita, hamil dapat menyebabkan kembung.
Selama awal kehamilan, hormon progesteron meningkat untuk mempersiapkan rahim.
Progesteron juga memperlambat pencernaan, yang dapat menjebak gas di usus yang dapat menyebabkan perut kembung.
Tetapi banyak gejala kehamilan yang tidak unik, yang dapat membuat sulit membedakan antara kembung atau hamil tanpa tes.
Orang-orang yang melacak siklus menstruasi mungkin memperhatikan jika mereka telah terlambat menstruasi.
Hal itu dapat membantu menentukan apakah Moms benar-benar hamil atau sekadar kembung.
Salah satu cara terbaik untuk menentukan apakah seseorang kembung atau hamil adalah dengan melakukan tes kehamilan.
Berbagai tes kehamilan tersedia untuk dibeli di apotek.
Penting untuk diketahui bahwa tes kehamilan di rumah dapat menyebabkan hasil negatif palsu, terutama di awal kehamilan.
Seorang profesional medis dapat mengkonfirmasi kehamilan dengan tes darah, tes urin, atau pemeriksaan ultrasound.
Selain itu, Moms juga bisa perhatikan berbagai ciri-ciri hamil muda lainnya sebagai berikut.
Bercak
Bercak selama awal kehamilan dapat terjadi segera setelah 6 hari setelah pembuahan, sebagai akibat dari pendarahan implantasi.
Pendarahan implantasi melibatkan bercak ringan setelah telur yang dibuahi ditanamkan ke dalam rahim.
Mual
Mual dan mungkin muntah dapat terjadi ketika seorang wanita hamil.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, mual biasanya berkembang sebelum 9 minggu.
Baca Juga: Selain Kelelahan, Sederet Tanda Ini Juga Diyakini Jadi Ciri-ciri Hamil Muda
Gejala ini terjadi sebagai akibat dari peningkatan hormon kehamilan.
Peningkatan buang air kecil
Peningkatan buang air kecil sering terjadi pada beberapa minggu pertama kehamilan karena perubahan kadar hormon.
Sering buang air kecil juga dapat berlanjut selama kehamilan setelah rahim yang tumbuh memberi tekanan pada kandung kemih.
Source | : | medicalnewstoday |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR