Nakita.id - Apakah Moms bingung cara mengatasi muntah pada bayi?
Cara mengatasi muntah pada bayi bisa diatasi di rumah namun perlu juga penanganan medis jika ada gejala lainnya.
Banyak penyakit bayi dan masa kanak-kanak yang umum dapat menyebabkan muntah.
Hal ini dapat terjadi meskipun bayi tidak mengalami demam atau gejala lainnya.
Baca Juga: Bayi Sering Muntah Berulang Kali? Ketahui Penyebabnya Berikut Ini Moms
Sebagian besar penyebab muntah pada bayi akan hilang dengan sendirinya.
Namun, ada beberapa penyebab muntah pada bayi yang perlu Moms tahu yakni dapat berkisar dari gangguan pencernaan dan tangisan berkepanjangan hingga kelainan saluran cerna.
Tujuan utama perawatan di rumah adalah untuk mencegah dehidrasi akibat kehilangan air dan elektrolit melalui muntah.
Moms dapat mencoba pengobatan rumahan sebagai cara mengatasi muntah pada bayi setelah mendiskusikannya dengan dokter anak.
Mereka mungkin merekomendasikan perawatan di rumah berdasarkan berat badan, usia, dan gejala bayi.
Cara mengatasi muntah pada bayi untuk mengatasi dehidrasi
Bayi menyusui perlu diberi makan lebih sering, dan Moms dapat kembali ke jadwal makan normal setelah muntahnya berhenti.
Bayi yang diberi susu formula membutuhkan larutan rehidrasi oral (ORS) setiap 15 menit selama dua hingga tiga jam.
Baca Juga: Khawatir Bayi Muntah Menyembur, Bahayakah? Waspadai Gejala Kondisi Ini pada Bayi
Meskipun Moms dapat membeli oralit yang dijual bebas, konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan untuk mengetahui dosisnya.
Ini dapat bervariasi tergantung pada berat bayi, diet, dan tingkat keparahan muntah.
Perawatan Untuk Muntah Pada Bayi
Dokter anak memeriksa bayi dan bertanya tentang tanda dan gejala sebelum memulai pengobatan.
Jika bayi muntah secara normal tanpa sebab yang mengkhawatirkan, mereka mungkin tidak akan meresepkan obat.
Bergantung pada penyebabnya, opsi perawatan berikut direkomendasikan.
1. Larutan rehidrasi oral bisa diberikan pada bayi yang sudah bisa minum tanpa muntah lagi.
2. Bayi dengan dehidrasi parah dan mereka yang menolak asupan cairan oral mungkin memerlukan cairan dan elektrolit intravena (IV).
3. Antibiotik diresepkan untuk infeksi bakteri
4. Gastroenteritis virus dan infeksi virus lainnya biasanya diobati dengan cairan dan terapi pendukung lainnya.
5. Anomali dan kondisi struktural mungkin memerlukan koreksi bedah untuk menyembuhkan muntah.
Catatan: Obat-obatan (antiemetik) untuk menghentikan muntah tidak diberikan kepada anak-anak di bawah usia dua tahun karena potensi efek sampingnya.
Source | : | momjunction.com |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Rachel Anastasia Agustina |
KOMENTAR