Nakita.id - Teka-teki perempuan pengirim sate beracun di Yogyakarta akhirnya terungkap.
Beberapa waktu lalu, viral berita soal anak sopir ojek online meninggal dunia setelah menyantap sate dari pelanggan sang ayah.
Naba Faiz Prasetya (10) yang merupakan warga Salakan, Bangunharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta menyantap sate yang dikirim oleh seorang perempuan.
Awalnya, tersangka perempuan tersebut meminta Bandiman, ayah Naba untuk mengirim sate kepada Tomy yang berada di Bantul.
Perempuan tersebut sengaja memesan tanpa menggunakan aplikasi atau offline dan memberi bayaran lebih kepada Bandiman.
Sesampainya di rumah Tomy, ternyata sate tersebut ditolak pemilik rumah lantaran tidak mengenal identitas pengirimnya.
Akhirnya, Bandiman membawa sate tersebut pulang dan disantap bersama keluarganya.
Nahas, anak laki-lakinya tak tertolong setelah makan sate tersebut.
Setelah dilakukan penyidikan, polisi yang bekerjasama dengan Laboratoriun Kesehatan dan Kalibrasi Dinas Kesehatan DIY menemukan racun potasium sianida di dalam sate yang dimakan Naba dan keluarganya.
Mengutip dari Kompas.com, Ahli Forensik Universitas Gadjah Mada (UGM), lipur Riyantiningtyas mengatakan jenis racun tersebut memang dijual di pasaran karena biasa digunakan untuk racun tikus.
"Dalam jumlah yang kecil, sianida akan menimbulkan gejala mual, muntah, sakit kepala, pusing, gelisah, napas sesak dan tubuh lemas," kata Lipur, Sabtu (1/5/2021).
"Sebaliknya, dalam jumlah besar, korban juga bisa kejang, kerusakan paru, gagal napas yang akhirnya akan meninggal. Dosis letalnya 1,5 miligram per kilogram berat badan," ujar Lipur mengutip dari Kompas.com.
Tersangka akhirnya diamankan pada Jumat (30/4/2021).
Pelaku yang merupakan pengirim sate bernama NA atau Nani Apriliani Nurjaman yang barusia 25 tahun.
Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata motif Nani mengirim sate beracun pada target lantaran sakit hati ditinggal oleh nikah.
Hal ini disampaikan oleh Dir Reskrimmum Polda DIY Kombes Burkan Rudy Satriya.
"Pernah berhubungan dulu sebelum nikah. Target T sedang kita dalami. (Profesi target) Pegawai negeri," kata Burkan di Mapolres Bantul Senin (3/5/2021) mengutip dari Kompas.com.
Rencana pembunuhan ternyata memang sudah direncanakan oleh Nani beberapa hari sebelumnya dan pembelian racun sudah dibeli melalui e-commerce.
Sementara itu, target yang bernama Tomy dikabarkan merupakan seorang anggota kepolisian.
Mengutip dari Tribunnews.com, Tomy merupakan anggota polisi yang bertugas di Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polresta Yogyakarta.
Pangkat Tomy diketahui adalah Aiptu dan ia sudah menjadi penyidik senior di instansinya.
Informasi tersebut dibenarkan oleh Kasubbag Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharja.
"Betul, yang bersangkutan adalah penyidik senior di Reskrim Polresta Yogyakarta, pangkatnya Aiptu," jelasnya.
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR