Marah memang tidak boleh ditahan, tapi melampiaskan lewat cara agresif bukan satu-satunya jalan.
Karena cara ini dalam kenyataannya hanya akan membuat amarah kita semakin menjadi-jadi.
Dalam keadaan tertentu, seperti dalam situasi mendesak, seringkali kita kesulitan untuk menahan diri, termasuk dalam mengekspresikan marah.
Namun, kita bisa kok mengontrolnya, atau dalam kata lain, belajar soal anger management.
Perlu dipahami anger management adalah mengerti apa yang sebenarnya kita inginkan di balik emosi tersebut?
Sehingga kita tahu cara melampiaskannya tanpa merugikan diri sendiri atau orang lain.
Pertama-tama, cari tahu apa yang membuat kita emosi.
Seringkali marah merupakan emosi yang sengaja dimunculkan untuk menutupi emosi lain, seperti malu, insecure, terluka, atau perasaan tidak berdaya
Jika mengalami hal ini, tidak perlu ragu untuk menghadapi emosi yang sebenarnya dan berhenti bersembunyi di balik marah.
Ini hal yang normal dan bukan hanya dihadapi oleh kita saja.
Selanjutnya, kenali tanda-tanda kita akan marah, sehingga kita bisa ‘mendinginkan pikiran’ dan tidak melakukan tindakan agresif.
Segera hindari orang, tempat, atau situasi yang akan membuat kita semakin tidak terkontrol ketika tanda-tanda ini mulai muncul.
Terakhir, belajar berkomunikasi dengan orang lain dan pahami kalau ada figur lain yang memiliki otoritas lebih dibanding kita, juga ada aturan yang harus dipahami.
BACA JUGA: Hindari Kebiasaan ini Bila Tak Ingin Mengidap Penyakit Jantung! No.4 Tak Terduga
Dengan pola komunikasi yang baik, kita bisa mencari jalan keluar dari setiap masalah, dan tidak melampiaskannya lewat kekerasan.
Tidak perlu takut mencari bantuan jika dirasa diri sendiri sudah tidak sanggup menahan emosi. Dengan begitu, kita bisa terhindar dari tindakan agresif yang membahayakan ini.
BERITA POPULER: Kondisi Lolly Anak Nikita Mirzani Membaik hingga Vadel Badjideh Sakit Pas Mau Diperiksa Polisi
Source | : | Cewekbanget.id |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR