BACA JUGA: Tak Lagi Muda, Ini Rahasia Inul Daratista dan Suami Tetap Romantis
Studi tersebut dilakukan selama 15 tahun dengan melibatkan 134.427 laki-laki dan perempuan serta 1.731.608 orang tanpa jerawat.
Sebanyak 18,5% peserta yang berjerawat merasakan depresi, sedangkan peserta yang tidak berjerawat juga merasakan depresi, namun jumlahnya tidak lebih dari 12%.
Meski jumlahnya tidak terlihat terpaut terlalu jauh. Tapi, seiring dengan pertumbuhan jerawat tersebut, deraan depresi meningkat drastis pada tahun-tahun berikutnya.
Meningkatnya risiko depresi tersebut hanya bertahan selama lima tahun setelah memiliki jerawat, Moms.
Sementara, pada tahun pertama risiko depresi mencapai 63%.
BACA JUGA: Tersebar di Seluruh Korea Selatan, Inilah Sosok yang Mengenalkan Bakso di Negeri Gingseng
Hal ini menandakan bahwa ada periode kritis yang harus diwaspadai terhadap seseorang yang memiliki kulit berjerawat terhadap kesehatan mental, Moms. (*)
Source | : | Kompas.com,metro.co.uk |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR