Nakita.id - Berbuka puasa dengan gorengan mungkin sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia setiap bulan Ramadhan.
Bisa dilihat bahwa warung-warung yang menjual gorengan beraneka ragam pasti ramai diserbu orang menjelang Maghrib.
Memang nikmat menyantap gorengan hangat di saat perut sedang lapar-laparnya, tapi sebaiknya jangan dijadikan kebiasaan.
Dikutip dari Kompas.com, makan terlalu banyak gorengan saat berbuka memiliki efek buruk untuk kesehatan.
1. Mengganggu sistem pencernaan
Gorengan banyak mengandung kadar lemak tinggi yang sulit dicerna tubuh.
Jika setelah berpuasa dan makanan pertama yang dikonsumsi tubuh adalah gorengan, membuat saluran pencernaan akan bekerja lebih keras dan bisa terganggu.
2. Menaikkan berat badan
Tak hanya makanan manis yang memicu berat badan naik, tapi gorengan juga.
Lemak yang sulit dicerna akan tertimbun dalam tubuh.
Kalau setiap hari makan gorengan, wah bisa terbayang kan kemungkinan berat badan naik pasti juga bertambah.
3. Memicu rasa gatal di tenggorokan
Terkadang makan gorengan bagi sebagian orang bisa langsung menyebabkan rasa gatal di tenggorokan.
Ini karena ada senyawa akrolein yang terbentuk dari minyak goreng yang sudah dipakai berkali-kali.
Coba perhatikan, saat membeli gorengan di warung atau kaki lima pinggir jalan, biasanya warna minyak goreng yang dipakai sudah menghitam.
4. Kenaikan asam lambung
Jika saluran pencernaan Moms tergolong sensitif, kandungan minyak dalam gorengan bisa merangsang asam lambung untuk naik.
Efeknya, Moms akan merasakan heartburn atau sensasi panas terbakar di area perut bagian atas.
Selain itu, kandungan lemak pada gorengan juga bisa menyebabkan masalah sembelit.
Jika Moms termasuk penggemar gorengan, Moms sebaiknya membuat sendiri di rumah.
Moms bisa memakai minyak goreng yang lebih sehat dan lebih terjamin kebersihan makanannya pula.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Rachel Anastasia Agustina |
KOMENTAR