Nakita.id - Tak bisa dipungkiri stigma menjadi single parent masih ada di antara masyarakat Indonesia.
Lantas, bagaimana menyikapi stigma dari masyarakat ketika Moms menjadi single parent?
Oleh karena itu, Nakita.id telah mewawancarai psikolog menjelaskan menyikapi stigma dari masyarakat ketika Moms jadi single parent.
Baca Juga: Tak Selamanya Sendirian Terasa Berat, Justru Ini Kelebihannya Menjadi Single Parent
Monica Sulistiawati, M.Psi, Psikolog yang berpraktik di Personal Growth menjelaskan menyikapi stigma dari masyarakat ketika Moms jadi single parent.
Menurut Monica, menjadi single parent bukan lagi sesuatu yang tabu atau sangat dihidari atau menjadi aib.
"Saya sih belum pernah melakukan penelitian terkait stigma masyarakat mengenai peran single parent.
Tapi kalau yang saya lihat saat ini yang saya pantau dari lingkungan sekitar saya termasuk media sosial saya pikir menjadi seorang single parent bukan lagi sesuatu yang tabu atau sangat dihindari atau menjadi aib," jelasnya.
Monica lalu mengungkapkan Moms tidak bisa mengendalikan apa yang dipikir oleh orang lain mengenai diri kita.
"Kita tidak bisa selalu mengendalikan apa yang dipikirkan orang lain. Yang kita tahu ini kita yang jalanin loh.
Justru yang harus kita kendalikan adalah pikiran kita terhadap diri sendiri. Kita sudah accept belum kondisi ini?" pungkas Monica.
Monica mengatakan kalau Moms sudah terima kondisi perpisahan ini, Moms lebih kuat menjalaninya, apapun yang dibicarakan orang lain.
"Tapi kalau kita belum accept dengan kondisi yang kita ambil kita masih fokusnya ke masa lalu terus, ‘Aduh kenapa sih harus berpisah? Ini salah ya?’ artinya kita belum bisa accept tuh.
Maka apapun yang dikatakan orang lain itu akan menjadi hal yang sangat menyentil, menjadi hal yang sensitif bagi diri kita. Jadi fokuslah pada diri sendiri, kita yang menjalani," jelas Monica.
Sementara, Meriyati, M.Psi, Psikolog yang berpraktik di RS Pondok Indah - Puri Indah juga menjelaskan menyikapi stigma dari masyarakat ketika Moms jadi single parent.
Meriyati mengungkapkan Moms tidak bisa mengontrol bagaimana orang lain ingin berkata atau bagaimana orang lain bertindak.
"Yang bisa kita kontrol adalah diri sendiri, bagaimana kita merespon situasi tersebut.
Baca Juga: Jadi Single Parent Penuh Tantangan? Ini Cara Mengumpulkan Kekuatan Mental untuk Mengasuh Anak
Jadi yang pertama berikan batasan antara diri Moms dan orang lain. Apapun yang dikatakan orang lain itu adalah mereka bukan diri Moms," ucap Meriyati.
Meriyati justru menyarankan Moms lakukan hidup di masa kini dan mengembangkan diri ke arah lebih positif dan baik.
"Yang di luar kontrolmu itu biarkan saja karena memang kita tidak bisa mengontrol apa yang bukan dari bagian kita," ucap Meriyati.
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR