Nakita.id - Hamil 9 bulan puasa apakah masih aman untuk kandungan?
Seperti yang diketahui bahwa bulan Ramadhan sudah akan tiba di 2021 ini.
Tinggal hitungan hari, umat muslim akan menjalankan ibadah puasa.
Tapi bagaimana dengan Moms yang sedang hamil saat ini apakah diperbolehkan dan aman untuk janin?
Rupanya ada kondisi ibu hamil yang tidak diperbolehkan berpuasa oleh dokter kandungan.
Baca Juga: Hamil 9 Bulan Puasa: Ini Yang Akan Dialami Si Kecil Dalam Kandungan
Baik mulai trimester pertama hingga trimester terakhir.
Lalu seperti apa kondisi ibu hamil yang tidak diperbolehkan berpuasa?
Apakah hamil 9 bulan puasa masih aman dilakukan?
Seorang dokter kandungan dr. Huthia Andriyana, SpOG menyebutkan bahwa puasa untuk ibu hamil boleh-boleh saja.
Tetapi ada kondisi yang membuat ibu hamil 9 bulan puasa untuk tidak melanjutkannya.
Kondisi ibu hamil trimester pertama yang tidak boleh puasa
Ada kondisi ibu hamil trimester pertama yang tidak dianjurkan untuk menjalankan puasa.
Trimester pertama ini artinya Moms yang sedang hamil usia 1-13 minggu.
Umumnya di trimester pertama ini ibu hamil akan mengalami mual dan muntah.
Tetapi ada kondisi mual dan muntah yang membuat ibu hamil tidak dianjurkan berpuasa.
dr. Huthia menyebutkan bahwa Moms yang mengalami muntah secara berlebihan seperti lebih dari 3 kali dalam satu hari perlu mewaspadainya.
Selain itu, tanda dehidrasi juga perlu diwaspadai.
Baca Juga: Adakah Manfaat Puasa Ibu Hamil 9 Bulan? Ini yang Harus Moms Konsumsi Saat Ingin Jalankan Puasa
"Atau ada tanda-tanda dehidrasi, seperti bibir kering, matanya berkunang, lemas, kemudian merasa haus berlebihan. Kondisi ini disarankan untuk tidak berpuasa," jelasnya.
Ia juga menyebutkan bahwa ibu hamil yang mengalami flek-flek pendarahan tidak disarankan berpuasa.
Kondisi ibu hamil trimester kedua yang tidak boleh puasa
Trimester kedua artinya Moms sedang hamil usia 14-28 minggu.
Di trimester kedua ini berat badan atau ukuran janin akan menjadi patokan Moms bisa berpuasa atau tidak.
dr. Huthia mengakui kalau berat badan atau ukuran janin kecil, maka dokter biasanya tidak merekomendasikan ibu hamil berpuasa.
Kontraksi dan gerakan janin juga dipantau untuk boleh atau tidaknya ibu hamil berpuasa.
"Atau adanya kontraksi yang teratur atau ancaman keguguran, gerakan janin dirasakan berkurang, misalnya kurang 10 kali dalam jangka waktu 12 jam," jelasnya.
Gejala-gejala kesehatan lainnya juga akan diperhatikan.
"Atau mengalami pusing, lemas pada saat berpuasa. Dan merasakan tanda tanda dehidrasi, seperti urin pekat, disarankan tidak berpuasa atau membatalkan jika dalam keadaan puasa," jelasnya.
Kondisi ibu hamil trimester ketiga yang tidak boleh puasa
Baca Juga: Inilah Manfaat Puasa Ibu Hamil 9 Bulan, Benarkah Sebabkan Bayi Lahir Prematur?
Trimester ketiga artinya usia kehamilan di atas 28 minggu, artinya hamil 9 bulan masuk dalam trimester ini.
Untuk ibu hamil 9 bulan puasa juga perlu diperhatikan kondisinya dari berat janin yang sesuai atau tidak dengan seharusnya.
Dengan begitu dr. Huthia menyebutkan bahwa ibu hamil peru melakukan pemeriksaan dasar untuk mengevaluasi janin yang ada di kandungan seperti memeriksa tekanan nadi atau USG.
"Jika tekanan darah normal, USG terlihat normal, berat badan bayi dan ibu sesuai dengan target, maka masih diperbolehkan untuk berpuasa," tandasnya.
Nah, itulah kondisi ibu hamil 9 bulan puasa yang harus diperhatikan agar tetap aman dan sehat.
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR