Nakita.id- Adanya pandemi Covid-19 memang sedikit banyak merubah kehidupan manusia.
Banyak orang yang harus beradaptasi menghadapi konidis yang ada di tengah pandemi.
Kondisi tersebut sering kali membuat banyak orang merasa tertekan bahkan stres.
Hal tersebut lah yang rentan dialami oleh para orang tua yang memiliki anak berusia sekolah.
Baca Juga: Berikut Pola Asuh yang Bisa #AyahSIAP dan Moms Terapkan Agar Si Kecil Tumbuh Bahagia
Mengingat sudah satu tahun lebih anak-anak tidak bisa belajar secara tatap muka.
Seluruh kegiatan belajar dan mengajar harus dilakukan secara online.
Itu lah yang sering kali dianggap menambah beban orang tua, selain bekerja kini orang tua berkewajiban mengawasi anaknya agar tetap bisa bersekolah di rumah.
Hal tersebut juga dirasakan oleh pasangan artis ternama Mona Ratuliu dan Indra Brasco.
Mona mengaku, awal pandemi memang dirinya merasa begitu kesulitan karena memiliki 4 orang buah hati.
"Awal pandemi keos banget sih, aku hamil kan cepat muntah, terus Nahla itu kan enggak suka buka gadget, dia kan lebih suka gerak nari, joget, dan lainnya.
Hal tersebut lah yang mmebuat kita mau enggak mau harus menemani dia belajar dari buka laptop sampai selesai," ungkap Mona Ratuliu dalam acara Penutupan Ajang Cussons Bintang Kecil 9 yang bertemakan 'Eksplorasi Dunianya', Minggu (28/02/2021).
Akan tetapi, meski sempat mengalami kesulitan suami Mona mengaku bahwa adanya pandemi bisa jadi ruang belajar bagi orang tua.
"Bisa jadi kelas belajar, menjadi orang tua memang tidak harus berhenti belajar," timpal Indra Brasco.
Pola asuh yang dijalankan Mona dengan Indra adalah menuruti keinginan sang buah hati saja.
"Kita kaya yang tipikal anaknya begini ya berarti kita harus begini gitu," tambah Indra.
Menurut salah seorang psikolog bernama Vera Itabiliana Hadiwidjojo dalam acara tersebut, pola asuh yang dijalankan Mona dan Indra adalah Intuitive Parenting.
Intuitive Parenting/IP (pengasuhan intuitif) merupakan pendekatan pengasuhan dimana orangtua lebih mengandalkan apa yang dipikir baik untuk anak dengan memegang prinsip-prinsip antara lain:
1. Menjadikan anak percaya diri, cerdas dan sehat emosi.
2. Orangtua IP yakin pada inner parenting voice yang ada di diri mereka.
3. Berikan atensi penuh pada anak.
4. Berikan respons secara intuitif & alami, sebagaiman respon normal sebagai orangtua.
5. Mengikuti anak, dalam arti menyesuaikan pengasuhan dengan usia anak, temperamen, level pengetahuan anak & perkembangan otak anak.
6. Orangtua IP tahu tidak ada satu metode yang bisa menyelesaikan semua masalah; setiap anak unik sehingga butuh metode pendekatan yang berbeda-beda pula.
7. Orangtua IP tidak tergesa-gesa menginginkan anak untuk mencapai kemampuan di atas usianya. Semua kemampuan ada waktunya.
8. Orangtua IP selain sebagai main caregiver, juga partner bagi anak dalam tumbuh kembangnya.
9. Orangtua IP menyadari bahwa anak butuh eksplorasi, mencoba dan berbuat kesalahan dalam proses belajarnya.
Modal untuk menjadi ortu IP atau menerapkan IP:
- Komitmen energi dan waktu untuk mengenali anak
- Tahu & paham tentang tonggak perkembangan/milestone anak.
- Regulasi emosi yang baik
Tujuan IP adalah selain mengembangkan kecerdasan, juga mengembangkan 3 karakter utama pada anak:
Kepercayaan diri, resiliensi/ketanguhan dan persistence/kegigihan/ketekunan.
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR