“Kuret juga bisa dilakukan untuk kasus kehamilan anggur, yaitu ketika dievaluasi janinnya enggak berkembang tapi jaringan plasentanya yang berkembang dan membentuk gambaran seperti bulat-bulat anggur. Itu juga harus kuret,” ungkap dr. Tria dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id.
Adapun kondisi lainnya yang mengharuskan kuret adalah, ketika pasien keguguran dengan masih adanya sisa jaringan, yang disertai dengan perdarahan dan tekanan darah yang menurun.
Dalam hal ini, kuret pun menjadi penting untuk dilakukan.
Sebab, kuret tidak hanya untuk membersihkan sisa kehamilan, namun juga menyelamatkan hidup sang ibu.
“Atau, pasien datang dengan perdarahan hebat, tensinya turun, nadinya tinggi, pucat, kita lihat jaringannya sudah keluar dan masih ada sisa, itu wajib kuret,” ucap dr. Tria.
“Kuret di sini berfungsi untuk life saving (menyelamatkan hidup) ibunya sebenarnya, untuk membersihkan sisa kehamilannya,” tutupnya.
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR