TransPRK - Smartsurface merupakan metode dimana saat operasi tak ada sentuhan apapun terhadap kornea mata selain laser.
Dengan begitu, tidak akan terjadi tekanan pada mata dan komplikasi pada flap atau lapisan tipis kornea bisa dihindari.
Biasanya metode ini direkomendasikan pada pasien yang memiliki kornea amat tipis, takut akan terjadinya komplikasi, takut akan alat yang masuk ke mata, pasien yang bekerja dengan kebutuhan ketajaman penglihatan khusus seperti polisi, tentara, pilot, pasien dengan ukuran kacamata rendah hingga sedang serta pasien yag pernah meakukan Lasik namun masih ada sisa dan ingin melakukan tindakan lagi.
Selain itu, batas maksimal tindakan ini adalah -6.00 jka melebihi itu maka dianjurkan untuk melakukan tindakan dengan Z-LASIK.
Berbeda dengan metode sebelumnya, pada metode Z-LASIK dokter akan membuat flap atau lapisan tipis kornea lalu baru dilanjutkan proses laser.
BACA JUGA: Tak Banyak yang Tahu, Beginilah Proses Pencangkokan Mata Atau Transplantasi Kornea
Melalu metode ini, energi laser yang digunakan sangat kecil sehingga panas tinggi pada jaringan mata dan kekeruhan karena laser pada kornea bisa diminimalisir.
Proses operasi juga berlangsung cepat, yaitu hanya 30 menit untuk kedua mata.
Setelah operasi, pasien yang menjalani tindakan TransPRK diharuskan melakukan kontrol dokter pada hari ke-3, ke-5, ke-7 dan sebulan setelah operasi.
Sedangkan untuk pasien dengan metode Z-LASIK, pasien harus melakukan kontrol pada hari ke-1, ke-7 dan 1 bulan pasca opeasi.
Namun, dokter juga menganjurkan pasien agar tetap kontrol dengan dokter pada bulan ke-3, ke-6 dan satu tahun setelah operasi apapun metode operasi yang dijalankan.
Selain kontrol, penting untuk pasien menjaga kesehatan mata dengan tidak dulu terpapar sinar matahari, disiplin menggunakan obat dan mendengarkan anjuran dokter seperti kontrol setelah operasi. (*)
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR