Nakita.id - Kabar hadirnya vaksin Covid-19 seakan memberikan secercah harapan bagi dunia.
Setelah pandemi memukul mundur banyak aspek kehidupan dan menelan banyak korban, vaksin jadi salah satu jalan yang diharapkan dapat melenyapkan virus corona.
Indonesia pun tak mau ketinggalan. Tak menunggu lama, vaksin Covid-19 Sinovac sudah disuntikkan pertama kali kepada presiden Joko Widodo.
Ini sebagai langkah untuk membangun kepercayaan masyarakat bahwa vaksin adalah cara yang aman sekaligus membawa kabar baik bahwa pandemi akan segera berakhir.
Namun sayangnya, banyak masyarakat masih pesimis soal hal ini.
Bahkan tak sedikit ahli yang menyebutkan kalau pandemi ini tidak akan selesai dalam waktu sebentar.
Baca Juga: Jadi Gejala Baru Virus Corona, Begini Cara Membedakan Ruam Covid-19 dengan Penyakit Kulit Biasa
Vaksin yang saat ini sudah mulai disuntikkan secara merata pun disebut-sebut bukan cara instan untuk terhindar dari infeksi Covid-19.
Center for Vaccines and Immunology di University of Georgia bahkan menyebutkan ada kemungkinan vaksin tahap awal ini tidak begitu efektif.
Pasalnya, vaksin pertama yang diterima tubuh tidak langsung akan menangkal masuknya virus.
Alih-alih langsung kebal virus, vaksin pertama butuh waktu untuk membantu tubuh membangun kekebalan.
Hal senada diungkapkan oleh salah satu ahli yang merupakan akademisi Universitas Airlangga, Agung Dwi Wahyu Widodo.
Agug menjelaskan, setidaknya butuh waktu sampai seminggu untuk menghasilkan antibodi.
Itu pun hanya terbentuk antibodi berkadar rendah sehingga infeksi virus masih bisa terjadi meski seseorang sudah menerima vaksin.
"Setelah pemberian vaksin pertama, antibodi masih belum terbentuk. Sambil menunggu antibodi meningkat dengan baik, kita tetap harus memakai masker dan mematuhi protokol kesehatan lainnya," ungkap Agung seperti dikutip dari Kompas.com.
Perihal penggunaan masker, Agung berpendapat, masyarakat bisa saja baru akan bisa bebas melepas masker pada tahun 2025.
Setidaknya, menurut Agung, butuh waktu sekitar empat tahun bagi suatu pandemi untuk bisa benar-benar berakhir, berkaca dari musibah pandemi yang terjadi tahun 1918 silam.
"Jadi kita wajib menggunakan masker selama empat tahunan itu. Dan bisa lebih panjang lagi kalau masyarakat tidak patuh aturan," ucap Agung dilansir oleh Kompas.com dari laman Unair, Rabu (20/1/2021).
BERITA POPULER: Kondisi Lolly Anak Nikita Mirzani Membaik hingga Vadel Badjideh Sakit Pas Mau Diperiksa Polisi
Source | : | kompas |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR