- Krim revitalisasi kulit. Banyak produk kecantikan berbentuk krim mengklaim diri dapat meningkatkan kadar kolagen dalam tubuh untuk merevitalisasi kulit.
Sayangnya, molekul kolagen yang ada dalam produk tersebut terlalu besar untuk diserap ke dalam tubuh.
- Pengobatan osteoarthritis. Satu penelitian menemukan bahwa suplemen kolagen hidrolisat membantu mengurangi gejala nyeri osteoarthritis secara signifikan dan meningkatkan fungsi sendi. Terutama sendi lutut.
- Suntik atau serum kolagen. Suntikan atau penggunaan serum kolagen dilakukan untuk menghilangkan berbagai garis dan keriput di wajah dan jaringan parut (termasuk jerawat) sehingga bisa membuat kulit wajah jadi mulus.
Seperti disebutkan di atas, produksi kolagen dalam tubuh akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia kita, dan itu tidak bisa dicegah.
Namun selain usia, ada juga faktor lain yang bisa menguras kadar kolagen seperti penyakit autoimun, sinar ultraviolet matahari, merokok, dan mengonsumsi banyak gula.
BACA JUGA: Hamil Pakai Baju Ketat Macam Khloe Kadarshian. Gaya Tapi Berisiko
Jika ingin mempertahankan atau menambah kolagen di tubuh, banyak-banyaklah mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C, vitamin A, tembaga, anthocyanidins, dan proline.
Berbagai nutrisi tersebut dipercaya dapat merangsang pembentukan kolagen dalam tubuh.
Selain itu perhatikan gaya hidup seperti tidak merokok, berolahraga dan menghindari paparan sinar matahari langsung(*)
Source | : | WebMD,alodokter.com,everydayhealth.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR