"Mereka perlu ngobrol agar tidak merasa sendiri dan tertinggal dari tren film atau mungkin lagu-lagu yang juga didengarkan oleh teman-temannya." Demikian dikatakan psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani atau yang akrab disapa Nina, Senin (30/11/2020).
"Kemudian saat dia bergaul dengan teman-temannya, mungkin juga akan ada beberapa perbedaan gaya dengan yang ditetapkan di rumah," lanjut dia saat dihubungi Kompas.com.
Baca Juga: Inilah Tips Sederhana Agar Orang dengan Risiko Rentan Covid-19 Bisa Terhindar dari Virus Corona
Demi menjaga kesehatan mental para remaja, orangtua perlu menoleransi beberapa hal dalam batas-batas tertentu.
Namun, apabila ada sesuatu yang salah atau tidak tepat, maka orangtua bisa mengajak anak remajanya berdiskusi tentang apa yang bisa mereka lakukan agar dapat tetap bergaul dengan teman-temannya.
Sebaliknya, orangtua tidak boleh memarahi atau mengatur-ngatur mereka.
Apalagi, anak-anak usia remaja itu sangat sensitif dan secara emosional relatif belum stabil, jika mendapat penolakan keras.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR