Bukan Hanya Mengajar, Begini Tips untuk Para Guru Agar Mampu Menulis Kreatif dan Menciptakan Karya yang Luar Biasa Versi Bobo Creative Week
Nakita.id - Acara Bobo Creative Week mengadakan kelas edukasi untuk para guru yang bertemakan menulis kreatif.
Menjadi seorang guru di era sekarang, menuntut seseorang untuk multi tasking.
Bukan hanya mampu mengajar, seorang guru tentunya dituntut kreatif untuk menciptakan suatu karya dan menggali ide baru.
Baca Juga: Berikut Kumpulan Dongeng di Acara Bobo Creative Week #Medongengdarirumah Hari Pertama
Menjadi seorang guru di era seperti sekarang ini merupakan tantangan tersendiri.
Maka dari itu melalui acara Bobo Creative Week mengajak guru untuk mengetahui bagaimana menulis sesuatu, baik itu berita, artikel, cerpen, dan puisi.
Melalui Bobo Creatif Week yang diselenggarakan pada hari ini Jumat, (24/07/2020) pukul 16.00 lalu, para guru sudah dibekali bagaimana cara menulis yang baik.
Menulis merupakan suatu karya yang membantu guru untuk dapat terus menggali ide sekaligus kreatifitasnya.
"Menulis merupakan suatu olah kata dan olah rasa. Ya rasa kita itu kita olah perasaan bahagia, sedih, terpukul, kagum lalu kita olah menjadi kata, kata sambung kemudian menjadi kallimat, dan kemudian menjadi sebuah paragraf," ujar Karto Mandiro selaku Managing Editor Majalah Bobo dalam acara Bobo Creative Week Jumat, (24/07/2020).
Menulis memang terlihat begitu mudah, namun Moms dan para guru harus ketahui menulis juga tidak bisa asal.
Menulis suatu karya harus disertai dengan teknik yang baik dan juga suatu rasa.
Begini langkah-langkah menulis menurut Karto Mandiro Managing Editor Majalah Bobo :
1. Menggali ide
Modal utama menciptakan suatu tulisan adalah memiliki suatu ide terlebih dahulu.
Menurut Karto Mandiro ide bisa berasal dari lingkungan sekitar loh Moms.
Usai mendapatkan ide Karto juga menyarankan untuk mencatat ide tersebut ke dalam suatu catatan kecil.
Selain itu, ide juga bisa berasal dari bahan bacaan, tontonan, lagu, obrolan, dan sebagainya.
2. Pilih lah topik atau tema
Pilihlah topik yang tidak umum, atau jarang dibahas sehingga bisa mengundang penasaran pembaca.
3. Tentukan angel (sudut pandang)
Sudut pandang dalam pembuatan tulisan menjadi sangat penting. Karena dengan adanya sudut pandang sebuah tulisan menjadi lebih fokus.
Contoh: Tulisan virus corona, sudut pandangnya bisa mengambil dari nasib pasien, kebijakan pemerintah, ataupun penemuan obat virus corona.
4. Kerangka tulisan
- Awal : biasanya berisi suatu pengantar
- Tengah : Biasanya berupa argumentasi dari seorang penulis
- Akhir : berisi suatu kesimpulan dari tulisan yang sudah dibuat.
5. Endapkan
Usai tulisan selesai, ada baiknya didiamkan terlebih dahulu, setelah itu barulah dibaca ulang kembali.
6. Judul
Pembuatan judul menjadi sangat penting dalam sebuah tulisan, karena judul yang menarik bisa mengundang banyak pembaca.
Namun, menurut Karto judul bisa dibuat usai suatu tulisan selesai.
7. Edit atau perbaiki
Dalam membuat suatu tulisan, tentu saja sangat wajar apabila ada kesalahan.
Maka dari itu proses pengeditan harus dilakukan dan disesuaikan dengan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) dan berpedoman pada Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR