Nakita.id - Sebuah penelitain terbaru menjelaskan bahwa satu orang ternyata bisa menularkan virus corona ke banyak orang.
Hal tersebut pastinya menjadi sebuah kabar penting agar kita lebih waspada saat beraktivitas, mulai dari menggunakan masker hingga sering mencuci tangan dan menjaga kesehatan.
Tingkat kewaspadaan terhadap Covid-19 penting dilakukan mengingat sudah sangat banyak warga di dunia yang terinfeksi virus corona.
World Health Organization (WHO) bahkan menyatakan bahwa pandemi tersebut memburuk di seluruh dunia.
“Pandemi ini telah berlangsung selama lebih dari enam bulan, ini bukan saatnya bagi negara mana pun untuk bersantai,” tutur Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti dikutip BBC Indonesia.
Penelitian membuktikan rata-rata satu orang terinfeksi bisa mentransmisikan virus SARS-CoV-2 pada dua atau tiga orang lainnya.
Namun, baru-baru ini, para ilmuwan mengidentifikasi adanya superspreader yang bisa menginfeksi lebih dari itu.
Mengutip Live Science, Jumat (12/6/2020), pada Januari lalu ada sebuah laporan di Wuhan tentang seorang pasien Covid-19 yang menginfeksi 14 orang tenaga medis.
Hal ini menjadikan pasien tersebut superspreader, seseorang yang mentransmisikan virus pada orang lain dalam jumlah banyak.
Semenjak itu, para ahli epidemiologi mulai merekam angka superspreader di beberapa negara.
Di Korea Selatan, sekitar 40 orang yang menghadiri ibadah di gereja terinfeksi dalam waktu yang sama.
Di Washington, 32 anggota paduan suara langsung terinfeksi Covid-19 karena satu orang.
Di Chicago, sebelum physical distancing diberlakukan, seorang pasien asimptomatik diketahui mentransmisikan Covid-19 kepada 15 orang.
Ia mendatangi mulai dari tempat makan malam, pemakaman, sampai pesta ulang tahun.
Ahli epidemiologi menyebutkan, keberadaan superspreader bisa mengakselerasi jumlah infeksi dan distribusi geografis dari penyakit Covid-19.
Elizabeth McGraw, Direktur dari Center for Infectious Disease Dynamics di Pennsylvania State University, menjelaskan fenomena ini dan mengapa penemuan superspreader penting bagi peta transmisi Covid-19.
Karakteristik superspreader
McGraw menjelaskan, masuk atau tidaknya seseorang masuk dalam kelompok superspreader tergantung pada beberapa hal, antara lain patogen dalam tubuh si pasien, kondisi biologis pasien, dan perilakunya dalam komunitas.
Perilaku seseorang, mobilitasnya, dan banyaknya kontak dengan orang lain juga berpengaruh terhadap kemungkinan seseorang menjadi superspreader.
Seorang penjaga toko misalnya, bisa dengan mudah menginfeksi banyak orang karena memegang banyak benda di tokonya.
Tenaga medis yang terinfeksi Covid-19 juga bisa dengan mudah menginfeksi banyak orang lainnya.
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Studi Buktikan, Mayoritas Kasus Corona Berasal dari Superspreader")
Source | : | kompas |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR