Nakita.id - Apakah Moms termasuk ibu yang bekerja? Jika iya, sebaiknya Moms segera berhati-hati ya.
Terlebih jika jam kerja Moms ditentukan dari berbagai shift, seperti shift pagi, siang, atau malam.
Sebab dilansir dari Health, ada sebuah penelitian mengungkapkan bahwa perempuan yang bekerja di shift malam memiliki risiko untuk mengembangkan penyakit diabetes tipe 2.
BACA JUGA: Kenali Tanda Keringat Berlebih yang Aman dan Berbahaya Saat Hamil
Sebagian besar peningkatan risiko diabetes ini dihubungkan dengan penambahan berat badan.
Dimana penambahan berat badan ini terjadi akibat efek samping dari shift malam yang sering kali mengganggu jadwal makan dan tidur seseorang.
Saat shift malam orang akan cenderung membuka memakan camilan larut malam sehingga membuat sisa-sisa makanan menumpuk dalam tubuh dan berakhir menjadi lemak.
Adapun jam tidur yang tidak teratur cenderung dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh (atau 'jam tubuh') yang memainkan peran penting dalam menjaga metabolisme gula darah yang sehat dan keseimbangan energi.
Dimana gangguan-gangguan ini kemuan dapat menjadi tanda-tanda diabetes.
"Ini bisa menjadi faktor penting dalam peningkatan insiden diabetes tipe 2 di masyarakat Barat," ujar David J. Earnest, PhD, seorang profesor ilmu Saraf dan terapi eksperimental di Texas A & M Health Science Center Collage of Medicine.
BACA JUGA: Ini Suhu Kamar Terbaik Untuk Tidur, Bisa Bikin Awet Muda Lo, Moms!
Untuk menemukan simpulan tersebut, penelitian ini menganalisis data selama sekitar dua dekade pada 177.184 wanita antara usia 42 dan 67 tahun dari Studi Kesehaan Perawat yang telah lama berjalan.
Para perempuan tesebut bekerja dengan pergantian shift siang dan malam selama tiga malam perbulan.
Penelitian yang telah diterbitkan dalam jurnal PLoS Medicine ini kemudian mendapatkan bahwa perempuan yang bekerja shift malam secara berkala selama tiga tahun memiliki risiko 20% mengembangkan penyakit diabetes tipe 2.
Sementara perempuan yang bekerja shift malam secara berkala selama 20 tahun memiliki risiko 60% mengembangkan penyakit diabetes tipe 2.
"Peningkatan risiko ini tidak besar tetapi itu substansial dan dapat memiliki implikasi kesehatan masyarakat yang penting.
Mengingat bahwa hampir seperlima dari angkatan kerja adalah pada beberapa jenis rotasi shift malam," ujar penulis senior Frank Hu, MD, seorang profesor nutrisi dan epidemiologi di Harvard School of Public Health, di Boston.
BACA JUGA: Siapa Sangka, Memar Ungu di Perut Jadi Peringatan Awal Kanker Ovarium
Dalam penelitian ini Hu dan rekan-rekannya berusaha untuk menyingkirkaan terlebih dahulu penjelasan alternatif mengenai risiko pengembangan diabetes tipe 2 ini dengan berbagai faktor.
Seperti faktor riwayat keluarga, diet, merokok, dan lain sebagainya.
Selain itu, tidak hanya pada perempuan yang bekerja shift malam tetapi risiko ini juga dapat berkembang pada perempuan yang 'gila kerja'.
"Kebanyakan profe sional bekerja dengan jadwal yang sangat tidak teratur," ujar Earnest. (*)
Source | : | Health |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR