Nakita.id - Wabah virus corona saat ini masih jadi musuh bersama di berbagai belahan dunia.
Virus corona bahkan dapat dengan mudahnya menular.
Kini, di Indonesia sendiri lebih dari 100 orang dinyatakan positif Covid-19.
Nyawa yang melayang akibat Covid-19 sampai saat ini terhitung ada tujuh pasien.
Meski begitu, secercah harapan juga dibawa oleh penyintas Covid-19 yang berhasil melawan virus yang menjangkiti tubuh.
Sampai detik ini masih banyak simpang siur soal vaksin virus corona.
Dengan begitu, tak sedikit pula yang mengandalkan ramuan herbal.
Empon-empon juga diklaim bisa jadi senjata ampuh untuk menangkal seseorang terjangkit Covid-19.
Fenomena ini nyatanya juga dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab dengan menyebarkan hoaks.
Beberapa waktu lalu beredar pesan berantai di Facebook yang mengklaim kalau perokok justru aman dari Covid-19.
Kominfo melalui laman resminya juga membuat pengumuman kalau kabar tersebut adalah hoaks.
"Virus corona tidak menyerang orang yang merokok karena komposisi tembakau dan cengkeh itu bisa menolak penyerangannya.
"Asap rokok ampuh untuk membunuhnya," begitu bunyi tulisan yang beredar di Facebook.
Pakar bahkan juga membantah tegas pernyataan tersebut.
Ketua Pokja Masalah Rokok Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Feni Fitriani mengatakan orang yang merokok akan lebih mudah terjangkit virus corona (Covid-19).
"Bahwa pada orang yang merokok itu memang meningkatkan reseptor ACE2 itu kan tempat yang juga diduduki oleh si virus.
"Sehingga kalau orang merokok reseptor atau tempat duduknya lebih banyak. Jadi virusnya rame-rame bisa datang," kata Feni dikutip Nakita.id dari Kompas.com.
Kepala Lembaga Biologi dan Pendidikan Tinggi Eijkman Kementerian Riset dan Teknologi, Amin Soebandrio berpendapat senada.
Ia kemudian mengungkapkan data dari sebuah jurnal berjudul Epidemiological and Clinical Features of The 2019 Novel Coronavirus Outbreak in China.
Dalam jurnal tersebut disebutkan keparahan coronavirus pada laki-laki di Cina lebih tinggi dibandingkan perempuan.
Hal ini disebabkan karena laki-laki di Cina kebanyakan adalah perokok berat.
Studi itu juga menyebutkan 61,5 persen penderita pneumonia berat akibat virus corona adalah laki-laki.
Kemudian tingkat kematian 4,45 persen pada pasien laki-laki dan 1,25 persen pada pasien perempuan.
"Melihat temuan di atas, masyarakat perlu mengetahui bagaimana perilaku merokok memiliki resiko lebih tinggi terhadap infeksi dan perparah komplikasi Covid-19," jelas Amin.
Nah, dengan begitu kita harus waspada ya Moms.
Source | : | Kompas.com,Kominfo.go.id |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR