Nakita.id – Kaci Sullivan (30), asal Wisconsin, Amerika Serikat, diyakini sebagai orang pertama di dunia yang melahirkan sebagai seorang pemilik jati diri ganda aka transgander.
Sullivan melahirkan bayi sehat setelah selang lima tahun melahirkan anak pertamanya kala ia masih menjadi wanita.
Ia sebelumnya telah dikaruniai anak bernama Grayson (5), bersama mantan suaminya.
Grayson lahir saat Sullivan hidup sebagai wanita sebelum transisi.
Sullivan melahirkan anak keduanya, yang diberi nama Phoenix, melalui proses sesar.
Phoenix dikandung oleh Sullivan setelah ia beristirahat dari hormon laki-lakinya.
Kehamilannya datang setelah Sullivan memulai transisinya empat tahun lalu dari wanita ke pria.
Baca Juga: Hati-Hati Kalau Bayi Jarang Pipis! Tandanya Ia Berisiko Alami ini
Sullivan dan pasangannya, Steven, memutuskan untuk tidak mengungkapkan jenis kelamin Phoenix.
Mereka memilih untuk membesarkan Phoenix sebagai netral gender sampai anaknya cukup dewasa untuk menentukan jenis kelaminnya sendiri.
Sullivan mengatakan bahwa ia mendapat banyak perhatian namun juga ledekan di media sosial.
“Begitu bayi itu keluar dan saya mendengarnya menangis, benar-benar tak dapat dilukiskan. Sungguh luar biasa untuk berpikir bahwa saya telah membuat manusia kecil ini,” ujar Sullivan.
Ia juga mengalami morning sickness layaknya wanita pada umumnya ketika hamil.
Mengenai orang-orang yang berpendapat negatif akan kehamilannya, Sullivan tak ingin ambil pusing.
Baginya, kehamilan tak hanya milik seorang feminin dan sebagai seorang pria. Ia tidak merasa terganggu dengan kehamilannya.
Kehamilan tidak membuatnya merasa kurang maskulin.
Sullivan pun mengatakan bahwa ia berjuang dengan identitas gendernya, dan menderita pelecehan sejak usia empat tahun.
Baca Juga: Ternyata, ini 15 Tanda Moms Sudah Siap Punya Bayi, Yuk Dicatat!
Saat Sullivan hamil anak pertamanya, dia berharap pengalaman itu akan membantunya untuk merasa lebih feminin, tapi ternyata tidak.
Tiga bulan setelah anak pertamanya lahir, Sullivan memilih untuk menjadi transgender, yang menurutnya merupakan suatu keputusan sangat besar.
Pernikahannya hancur, ia kehilangan banyak teman juga pekerjaannya.
Sullivan kemudian bertemu dengan Steven pada tahun 2014 dan tak lama setelah itu, mereka memutuskan untuk memiliki anak.
Kini, bayi Sullivan diberi ASI (Air Susu Ibu) melalui pendonor.
Sullivan membagikan kisahnya ini dalam rangkaian posting-an dan foto di Facebook, Youtube, My Trans Pregnancy, untuk memotivasi para orang tua transgender lainnya.
Sullivan berkata, saat kehamilannya kian membesar, ia merasa gugup untuk pergi ke tempat-tempat umum karena akan ada banyak orang yang menatapnya.
Mereka melihat Sullivan sebagai ketidaknormalan.
Namun, ia berpikir, meski ada banyak kegelisahan yang dirasakan, hal terpenting adalah ia ingin orang tahu bahwa kehamilan bukanlah hal yang gender.
(Fariza Insani Zatika/nakita,id)
Source | : | independent |
Penulis | : | Fairiza Insani Zatika |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR