5. Siapkan Mental Agar ASI lancar
Ibu sudah sangat siap secara fisik dan mental untuk menyusui.
Naluri keibuan akan timbul pada saat ibu melihat bayinya.
Rasa bahagia ingin menyentuh dan menyayangi akan membuat hormon oksitosin bekerja memproduksi ASI dan payudara siap mengeluarkan ASI yang banyak dan lancar.
Baca juga: Begini Caranya Agar Hasil ASI Perah Optimal
6. Minta Dukungan Suami
Dukungan suami sangat menentukan sebab pemberian ASI eksklusif dan lancarnya ASI.
Bahkan 50 persennya ditentukan pula oleh suami.
Perlu diingat bahwa proses menyusui atau memberi makan bayi bukanlah urusan ibu semata.
Suami pun harus membantu sehingga istri tak gelisah dan pikirannya tenang. Jika gelisah ASI tak bisa keluar.
Dari sebuah survei yang dilakukan oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia YLKI), pada 1995 terhadap ibu-ibu se Jabotabek, diperoleh data bahwa alasan pertama berhenti memberikan ASI adalah "takut ditinggal suami" karena payudara menjadi jelek.
Ingatlah bahwa yang mengubah bentuk payudara adalah kehamilan, bukan menyusui!
Baca juga: Hati-hati jangan sampai telinga bayi kena ASI. Ini caranya
7. Cari suasana yang tenang saat menyusui.
Kalau ibu merasa relaks dan nyaman, ASI bakal lancar keluar.
Itu sebabnya, dalam memberikan ASI harus di ruangan yang tenang, tak banyak mengobrol, boleh sambil mendengarkan musik yang relaks.
8. Hindari stres.
Ibu yang sedang mmenyusui dianjurkan untuk tidak stres.
Stres dan depresi mempengaruhi produksi ASI, sehingga hormon oksitosin tak dapat mengeluarkan ASI secara optimal. Produksi ASI pun menjadi tidak lancar.
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR