Nakita.id - Tak banyak yang tahu bahwa selebriti Tasya Kamila rupanya sangat peduli dengan segala isu lingkungan hidup.
Terutama pada isu sampah yang sedari dulu sudah sering menjadi topik pembicaraan masyarakat Indonesia.
Bayangkan, sudah mau 15 tahun ibu dari satu anak ini memerhatikan isu soal sampah yang berdampak pada lingkungan hidup.
Seperti diketahui Tasya Kamila dipilih menjadi duta lingkungan cilik pada tahun 2005 silam.
Kini ia tetap menyandang status tersebut meski sudah memiliki anak.
"Jadi isu sampah ini kayaknya sesuatu yang mungkin dari jaman aku masih SMP, baru diangkat jadi duta lingkungan cilik sampai sekarang aku udah punya anak, isu ini sesuatu yang selalu kita obrolin terus ya." ujar Tasya Kamila saat Nakita.id temui di acara 'Hari Peduli Sampah Nasional 2020
Unilever Perkenalkan Refill Station sebagai Alternatif Belanja yang Lebih Ramah Lingkungan' di Bale Nusa pada Selasa (25/2/2020).
Tasya Kamila juga merasa bahwa semakin hari masyarakat Indonesia sudah mulai paham dengan isu sampah, terutama dengan adanya media sosial.
Baca Juga: Kembali Dipertemukan dengan Ahmad Dhani, Begini Reaksi Tak Terduga Irwan Mussry, Suami Maia Estianty
"Melalui media sosial masyarakat Indonesia jadi semakin tahu fakta-faktanya, misalkan Indonesia menjadi negara kedua terbesar memproduksi sampah plastik, misalkan kayak gitu,
viral juga misalkan video penyu yang nyangkut sedotan di hidungnya, paus yang pas dibuka badannya isinya sampah, ya kan? Itu membangun awareness dan concern kita terhadap sampah." cerita istri dari Randi Bachtiar ini.
Tasya pun memberikan analogi soal isu sampah yang banyak sekali disadari oleh masyarakat.
Baca Juga: Niatnya Membuat Suaminya Senang Hingga Ingin Melakukan Perawatan Untuk Kencangkan Payudara, Nycta Gina Justru Dapat Respons Menohok Dari Suami
"Memang sampah ini kalau dipikirin tuh sederhana banget ya, mungkin banyak orang yang mikir pas mau buang sampah sembarangan 'Ah cuma bungkus permen doang nih kayaknya enggak akan ada ngaruhnya ke kehidupan gue',
tapi kalau pemikiran itu dipikirkan sama satu juta orang maka sudah ada satu juta sampah tuh yang dibuang sembarangan.
Nah makanya aku rasa hal-hal sekecil apa pun kalau kita lakukan secara kolektif, dampaknya akan besar." ujar Tasya Kamila.
Karena itu Tasya Kamila yang sudah sangat peduli dengan isu sampah ini mulai mengelola sampah sendiri di rumah
"Begitu juga ke pengelolaan sampah, banyak banget sebenarnya yang bisa kita lakukan nih untuk mengelola sampah dimulai dari diri kita sendiri dan lingkungan keluarga kita sendiri." ucapnya.
Baca Juga: Langsung Bekerja Setelah 4 Bulan Keliling Dunia, Raffi Ahmad Akui Dirinya Rugi Sampai Rp10 Miliar
"Tapi ya kita selalu usahakan untuk mengelola sampah, dipilah dulu nih pertama antara sampah organik dan non-organik, atau sederhananya sampah basah sama sampah kering.
Sampah organik atau sampah basah seperi sisa-sisa makanan , kulit buah, dedaunan, apa pun itu yang bersifat organik itu bisa diolah menjadi kompos." ujar Tasya Kamila.
"Di rumahku ada tabung komposter, jadi dimasukin tuh sampah organik kesitu tinggal diaksih bio aktivator, nanti beberapa hari sudah bisa panen tuh pupuk kompos yang bisa digunakan untuk tanaman di rumah." pungkas Tasya Kamila.
Pada kesempatan ini juga Unilever sebagai produsen dengan berbagai macam produk yang selalu menggunakan plastik untuk kemasannya.
Mengingat sampah plastik kini semakin meningkat, Unilever membuat uji coba dengan 'Refill Station' sebagai alternatif belanja yang ramah lingkungan.
Di mana Moms bisa membeli produk cair dari Unilever seperti sampo, sabun mandi, sabun cuci piring, pewangi dan lainya dengan cara refill.
Moms cukup membawa botol kering dan kosong yang bisa dipakai berulang kali untuk membeli produk-produk itu.
Lalu pembayarannya akan sesuai dengan timbangan seberapa banyak yang diambil oleh Moms.
Selain itu Unilever juga sudah mulai menggunakan plastik bisa di daur ulang untuk produk-produknya yang masih menggunakan kemasan plastik.
BERITA POPULER: Kondisi Lolly Anak Nikita Mirzani Membaik hingga Vadel Badjideh Sakit Pas Mau Diperiksa Polisi
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR