Pada akhirnya, orangtua harus bersikap bijak dalam hal memberikan les pada anak.
Jika memang perlu les, sebagai salah satu aktivitas harian anak, daftarkan anak pada les yang betul dibutuhkan anak, sementara kita sendiri merasa belum cukup percaya diri untuk mengajarinya sendiri.
Contoh, les mengaji di rumah atau TPA di sekitar rumah, atau mengikutkan anak kegiatan sekolah minggu.
BACA JUGA: Strategi Makan Si Multitasking, Ini Kiatnya Agar Tetap Langsing
Pertimbangkan pula kebutuhan tumbuh kembang anak. Jika anak kita cenderung sangat aktif, kita bisa membantu anak mengelola energinya itu dengan ikut les berenang atau les olahraga lainnya.
Pendek kata, jangan sampai kita terjebak oleh iklan dan konsumerisme, alias mengikutkan anak les semata agar lebih gaya dan kekinian.
Kuncinya adalah perhatikan dan pertimbangkan kembali tujuan kita mendaftarkan anak les, dan juga bagaimana kebutuhan anak sesungguhnya. (*)
Source | : | Tabloid Nakita,parent.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR