Nakita.id - Moms, saat Si Kecil demam itu artinya tubuhnya sedang melawan infeksi akibat bakteri ataupun virus.
Lantas apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya?
Menurut dr. Amar Widhiani Adisasmito,Sp.A(K), saat diwawancara Nakita.id di Rs Ibu dan Anak Harapan Kita Jakarta, Rabu (4/4/2018), penangan tepat yang dapat dilakukan saat anak demam adalah berikan cairan terlebih dahulu.
"Sebaiknya berikan cairan terlebih dahulu, dengan diberikan cairan kemungkinan demam akan reda," kata Amar.
BACA JUGA: [Reportase] Pertanyaan Tentang Demam Yang Kerap Membuat Orangtua Galau, Ini Jawabannya
Cairan yang dimaksud adalah; air putih, susu, ataupun ASI bila Si Kecil masih di bawah usia dua tahun.
Bila demikian, artinya memang obat penurun panas tidak dianjurkan langsung diberikan pada anak demam.
Bahkan Amar mengatakan, obat penurun panas ini dapat mengganggu pirogen, zat anti radang (prostaglandin) alami dari tubuh untuk melawan infeksi.
"Proses demam ini juga penting untuk si anak, kalau belum apa-apa diberikan obat demam, maka zat-zat anti radang tadi tidak bisa bekerja untuk melawan infeksi bakteri maupun virus," ungkapnya.
Perlu diketahui Moms, saat tubuh terkena infeksi bakteri ataupun virus, secara otomatis sel darah putih melepas pirogen.
Saat pirogen ini bekerja melawan virus atau bakteri, pusat pengaturan suhu (hippotalamus) merespon dengan menaikkan suhu tubuh.
BACA JUGA: [Reportase] Beda Penyebab Demam, Gejala dan Rasa Sakitnya pun Berbeda
Dengan meningkatnya suhu tubuh (tubuh menjadi panas/demam) dapat membantu membunuh virus atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh.
"Zat anti radang membunuh mikroba, ditandai dengan demam. Demam tersebut berasal dari pusat otak si anak, untuk memerintahkan zat anti radang bekerja," kata Amar.
Maka membiarkan demam itu berlangsung merupakan pilihan yang tepat.
Dengan catatan, orangtua terus mengobservasi proses demam yang berlangsung pada anak.
Observasi dapat meliputi, grafik naik turun suhu tubuhnya, keadaan fisik (lesu, lemas, tidak bisa bangun dari tempat tidur), tidak bisa diberikan makanan atau minuman, mual muntah atau tidak, hingga gelisah dan tidak bisa tidur, juga kesadarannya masih baik atau tidak.
"Pada saat anak demam orangtua harus tenang. Selama anaknya tidak muntah berlebihan, tidak rewel atau menangis, perutnya tidak kembung. Jadi biarkan saja demam terjadi padanya, buat anak nyaman dan tenang," terang dokter spesialis infeksi tropis ini.
Selain itu Moms harus memerhatikan sirkulasi udara di rumah dan pakaian seperti apa yang harus dikenakan Si Kecil.
BACA JUGA: [Reportase] Kenali Demam Untuk Bisa Mengatasinya dengan Bijak
Ingat, jangan menyelimuti tubuh Si Kecil saat demam, meskipun ia tampak menggigil kedinginan.
Sebab, menyelimuti Si Kecil tidak akan menurunkan panasnya melainkan membuat tubuh semakin menyimpan panas.
Sebaiknya, kenakan pakaian panjang namun tetap longgar.
"Saat demam pakaian sebaiknya tipis tetapi menutupi, lengan panjang atau celana panjang, nyaman untuk anak jadi tidak terlalu ketat," kata Amar.
Setelah Si Kecil berkeringat, buka pakaiannya dan biarkan ia berkeringat.
"Karena jika tidak dibuka pakaiannya, akan lembab dan tubuh semakin dingin, bila demikian daya tahan tubuh akan semakin drop," jelas Amar.
Tubuh anak setelah terinveksi virus drop, jika ditambah udara dingin atau baju basah karena berkeringat, daya tahan tubuh yang sudah lemah akan semakin menurun alias demakin drop.
BACA JUGA: Moms, Ini Cara Hilangkan Noda Kulit Akibat Sinar Matahari dengan Susu
Bila dalam waktu 1x24 jam atau 3x24 jam Si Kecil masih mau makan, minum susu dan produksi urinnya cukup, itu tandanya kondisi Si Kecil aman. Tidak diharuskan untuk mengonsumsi obat penurun panas.
Sebaliknya jika Si Kecil tidak mengalami perbaikan, artinya demam belum turun dengan sendirinya setelah diberikan cairan, bahkan Si Kecil semakin lunglai dan lemas, Amar menyarankan untuk priksakan anak ke dokter.
Panas turun pesan Amar harus orangtua observasi dengan seksama, apakah panasnya naik turun atau ada gradasi sampai terus turun menunjukkan penyembuhan.
Bisa juga dilihat dari panasnya, kalau bebas panasnya ternyata semakin melebar artinya anak semakin membaik.
Kapan Si Kecil harus segera menemui dokter ketika demam tinggi?
"Jika terjadi perburukan misalnya demamnya kok 3 jam naik, demamnya semakin naik, sebaiknya dalam waktu 1x24 jam datanglah ke dokter untuk diagnosis, apakah perlu obat atau tidak, atau perlu pananganan lainnya," jelas Amar.
Bila ingin berjaga-jaga memberikan obat penurun panas, yang disarankan untuk anak 0-12 tahun adalah Parasetamol.
BACA JUGA: Wah, Ternyata Ada Bahaya Tersembunyi Jika Tidak Memakai Kaus Kaki
"Jenis obat demam yang paling aman untuk anak demam golongan parasetamol, karena ini paling minimal memberikan efek samping, terutama pada lambung atau pada fungsi hati," Amar menjelaskan.
Bagaimana dengan ibuprofen?
"Ibu profen juga bisa diberikan dan efek untuk menurunkan demam cukup efektif, cukup poten, tetapi asam di lambung dan bisa mengganggu fungsi hati," lanjut dokter berkacamata ini.
"Hati-hati ibuprofen pada kasus infeksi virus DBD, karena pada infeksi virus DBD, infeksi dangue, fungsi hati akan terganggu karena infeksi virusnya."
Jika ditambah pengobatan demamnya dengan ibuprofen,maka gangguan fungsi hati akan lebih nyata, lebih cepat terjadi. Jadi sebaiknya pada infeksi virus dangue tidak memberikan ibuprofen, begitu juga aspirin.
BACA JUGA: [Reportase] Resep Sarapan untuk Mengembangkan Otak Anak, Hanya Butuh 5 Menit
Karena aspirin sangat asam, sehingga bisa terjadi pendarahan lambung. Sebaiknya dokter yang memutuskan, jangan oleh orangtua sendiri.
Penting juga diingat, pengobatan demam lebih baik gunakan oral dahulu.
Apabila anak sudah tidak mau makan, setiap kali minum dia muntah, kemudian asupan lewat mulut itu tidak bisa dilakukan, baru dipertimbangkan pemberian anti demam yang injeksi, atau bisa dengan melalui dubur namanya suppositoria.
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR