Nakita.id - Semakin berkembangnya zaman pasti Moms ingin Si Kecil mahir dalam berbagai bahasa asing.
Atau minimal mahir di bahasa Inggris yang merupakan bahasa pertama di dunia.
Moms dan Dads untuk membuat Si Kecil mahir salah satu cara yang dilakukan pastinya memasukkan Si Kecil ke kursus bahasa.
Namun, tahu tidak Moms? Bahwa terdapat usia yang tepat untuk Si Kecil mulai belajar bahasa.
Ketika Moms memasukan Si Kecil ke kursus bahasa pada usia yang tepat, maka akan lebih mudah Si Kecil memahaminya.
Theresia Michelle A.,M.Psi.,Psikolog mengungkapkan usia yang tepat untuk Si Kecil belajar bahasa asing pada 0-3 tahun.
Tentunya untuk mempelajari bahasa tersebut terdapat syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu.
Menurut Theresia Michelle, Si Kecil perlu menguasai bahasa ibu atau bahasa utama terlebih dahulu.
Apabila bahasa utama dalam keluarga yaitu bahasa Indonesia, maka usahakan Si Kecil menguasai bahasa Indonesia terlebih dahulu sebelum belajar bahasa asing.
Ketika Si Kecil sudah dimasukkan pada salah satu kursus bahasa pastikan lingkungannya juga mendukung perkembangan bahasa asing tersebut ya Moms.
Kenapa usia 0-3 tahun? Apa tidak terlalu cepat?
Usia 0-3 tahun merupakan kurun waktu terjadinya sensitive period.
Senstive period sendiri merupakan masa ketika otak Si Kecil dapat menyerap informasi lebih maksimal.
Dengan belajar pada saat sensitive period, maka pembelajaran Si Kecil akan lebih terdukung.
Selain itu, belajar ketika ia sudah cukup besar akan lebih sulit dan cenderung menggunakan logat dari bahasa ibu.
"Orang dewasa ketika belajar bahasa akan cenderung kebawa logatnya. Beda dengan anak-anak ketika belajar saat ini mereka akan lebih mudah menyerapnya bahkan bisa fluent," ucap Theresia Michelle yang ditemui pada acara Birthday Club Januari 2019.
Perlu Moms tahu bahwa otak Si Kecil pada periode tersebut akan lebih mudah dibentuk, membesar, dan penyerapan informasi yang maksimal.
Bahkan Si Kecil bisa memiliki jumlah sel otak yang lebih banyak dibandingkan dengan Moms dan Dads.
Namun, sel otak tersebut akan berkurang ketika memasuki usia dewasa sehingga kurang maksimal pembelajaran bahasa ketika ia sudah besar.
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR