Nakita.id - Putra sulung Ruben Onsu yakni Betrand Peto baru saja merillis video klip judul lagu terbarunya.
Judul lagu barunya tersebut yaitu 'Jaga Perasaan', pada video tersebut Betrand terlihat sangat bahagia dan ceria.
Proses pembuatan video tersebut dilakukan pada saat keluarga Ruben berada di Milan.
Melihat video klip putra sulungnya trending di Youtube, akhirnya Ruben memutuskan untuk membuat konten video dirinya me-review video klip putranya tesebut.
Pada awal video Ruben terlihat sangat gembira melihat video klip putranya tersebut di laptop.
Bahkan dirinya sempat berjoget sambil tersenyum lebar, namun tak disangka lama kelamaan Ruben justru menangis melihat video klip putranya tersbut.
Ruben mengatakan, alasan dia menangis karena ia senang melihat putranya begitu ceria.
"Saya seneng dia ceria gitu, karena saya yang mau dia ceria. Dia tidak boleh menangis terus saya mau dia ceria," ujar Ruben sambil berderai air mata pada video di akun Youtube MOP Channel.
Baca Juga: Ruben Onsu Bagikan Kabar Duka! Inilah yang Terjadi
Ruben juga berterus terang, maksud dari lirik lagu tersebut merupakan suatu bentuk perlawanan dirinya terhadap orang-orang yang telah menghujat Betrand.
Ia mengatakan, kata-kata yang dilontarkan oleh warganet sangat menyakiti dirinya dan juga keluarga.
Namun, Ruben tak ingin membalasnya dengan hal yang sama. Melalui lirik lagu tersebutlah merupakan suatu bentuk perlawanannya.
"Kata-kata mereka sangat amat menyakiti kita, tapi kami melawannya dan kami menjawabnya dengan karya," tambah Ruben.
Ruben pun mengaku, bahwa Betrand tak mengetahui tentang maksud dari lirik lagu tersebut sebagai bentuk perlawanan.
Ruben mengatakan, bahwa putranya hanya tulus bernyanyi dengan hati.
Alasan Ruben menangis lantaran ia sangat menginginkan putranya tersebut bahagia.
Ruben juga mengatakan, dengan melihat Betrand berjoget saja dirinya sangat bahagia.
"Yang saya inginkan anak saya seperti ini, ya segini aja takarannya cukup. Bahagiannya segini aja terlalu bahagia juga tidak baik," tutup Ruben.
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR