Nakita.id - Permasalahan sulit tidur pastinya sering menyerang Moms.
Selain insomnia, terdapat gangguan lain yang mungkin Moms rasa sepele ternyata dibutuhkan perawatan medis.
Tahu tidak Moms? Ketika Moms tidur pun ada kemungkinan terjadi gangguan yang perlu diperhatikan.
Bahkan mendengkur tidak bisa diabaikan Moms karena bisa menjadi salah satu pertanda gangguan tidur.
Sebelum terlambat, Moms perlu tahu gangguan tidur apa saja yang mungkin menyerang Moms.
Baca Juga: 6 Penyebab Gangguan Tidur, Waspada Masalah Kesehatan Serius!
Apabila gangguan tersebut terjadi saat tidur, cobalah bertanya ke Dads apakah Moms mengalaminya.
Melansir dari healthline inilah gangguan tidur yang umum terjadi:
Sleep Apnea
Sleep apnea berupa gangguan yang mengganggu sistem pernapasan sehingga ketika Moms tidur maka napas akan terhenti secara berulang.
Ketika gangguan ini menyerang akan membuat otak dan bagian tubuh lain tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup.
Sleep apnea sendiri memiliki tiga macam yaitu obstruktif, sentral, dan campuran.
Sleep apnea obstruktif berupa jenis gangguan yang paling umum terjadi di mana terdapat penyempitan atau penyumbatan saluran pernapasan.
Sedangkan sleep apnea sentral tidak terjadi penyempitan atau penyumbatan, tetapi otak tidak memberi sinyal ke otot pernapasan untuk bernapas.
Untuk campuran yaitu kombinasi antara keduanya.
Gejala dari sleep apnea yaitu sakit kepala yang sulit diobati, mudah marah, mudah lupa, kehilangan minat dalam seks, dan tentunya rasa kantuk di siang hari.
Baca Juga: Perhatikan Ini Jika Moms Ingin Memberikan MPASI Pada Si Kecil
Apabila Moms mendapat informasi dari Dads bahwa Moms tidur dengar mendengkur sebaiknya lebih berhati-hati karena mendengkur merupakan karakteristik dari sleep apnea ini.
Gangguan sleep apnea diperlukan penanganan yang serius karena dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti hipertensi, penyakit jantung, stroek, dan diabetes.
Sindrom Kaki Gelisah
Sindrom kaki gelisah atau restless leg syndrom merupakan rasa tidak nyaman pada kaki yang terjadi ketika sedang tidur.
Rasa yang umumnya di rasakan pada kaki seperti gatal, kesemutan, kram, geli, dan merasakan adanya serangga yang merayap di kaki.
Terdapat beberapa faktor yang memiliki risiko terkena sindrom kaki gelisah lebih tinggi seperti usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, kehamilan, dan obat-obatan.
Umumnya sindrom ini kemungkinan menyerang permempuan 2 kali lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Apalagi terdapat riwayat keluarga yang mengidap sindrom ini.
Memang sindrom ini bisa menyerang di usia berapa pun, tetapi usia lanjut lebih cenderung sering mengalaminya.
Selain itu, Moms yang sedang hamil memasuki trimester ketiga akan cenderung mengalaminya juga.
Bahkan terdapat obat-obatan yang dapat memicu atau memperburuk sindrom kaki gelisah seperti obat antipsikotik dan antidepresan.
Hati-hati Moms apabila ditambah dengan kurangnya tidur maka akan berisiko penyakit jantung, diabetes, gagal ginjal, depresi, dan stroek.
Sindrom kaki gelisah memang belum bisa sepenuhnya disembuhkan, tetapi Moms bisa mencoba menguranginya.
Mulailah dengan rendam kaki dalam air hangat serta mengatur jadwal tidur yang teratur dan dilanjutkan berolahraga setelah bangun tidur.
Setelah itu, seringkan pijat otot kaki di malam hari serta kompres menggunakan es ketika Moms mengalami gejalanya.
Sindrom kaki gelisah juga bisa dikarenakan kekurangan zat besi sehingga Moms juga perlu mengatur pola makan atau menanyakan ke dokter agar terkait suplemen pelengkap zat besi.
Sindrom Fase Tidur Tertunda
Sindrom fase tidur tertunda atau Delayed Sleep Phase Syndrom tidak membuat Moms sampai begadang, tetapi waktu tidur yang tertunda tidurnya 2 jam atau lebih.
Tanda-tanda Moms menderita sindrom ini yaitu sulit tidur, sulit bangun, kantuk berlebih di siang hari, dan tidak ada gangguan tidur lainnya.
Penyebab dari sindrom ini tidak diketehaui secara pasti tetapi faktor umumnya yaitu riwayat keluarga, perubahan setelah pubertas, dan gangguan psikologis.
Apabila keluarga dekat yang mengalami hal serupa maka Moms memiliki peluang lebih tinggi mengidap yang sama karena 40% orang pengidap sindrom fase tidur tertunda memiliki riwayat penyakit yang sama dengan keluarganya.
Perubahan setelah pubertas yang dimaksud yaitu kegiatan dan tanggung jawab yang terus bertambah seiring bertambahnya usia.
Sementara faktor dari gangguan psikologis yaitu kondisi di mana merasa depresi, gelisah, insomnia kronis, dan kebiasaan tidur yang buruk.
Cara meminimalkan sindrom ini Moms bisa mulai dengan memajukan jadwal tidur Moms menjadi 15 menit lebih awal.
Sebelum tidur hindari konsumsi kafein dan olahraga berat.
Setelah bangun, berjemurlah di bawah sinar matahari pagi selama 30 menit yang tentunya tidak lebih dari pukul 10.00 WIB ya Moms.
Apabila waktu tidur sangat terganggu, segeralah ke dokter. Umumnya dokter akan memberikan suplemen melatonin untuk mengendalikan siklus tidur dan bangun Moms.
Namun, jangan membeli tanpa anjuran dokter ya Moms tetap ikuti panduan yang dokter berikan agar tetap aman.
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR