Nakita.id - Banyak hal yang perlu diajarkan ke si kecil saat tumbuh kembangnya.
Salah satunya mengajarkan kedisiplinan.
Mengajarkan kedisiplinan tidak bisa disama ratakan.
Tentunya mengajarkan disiplin anak usia 2 tahun tidak bisa disamakan dengan anak usia 6 tahun.
Baca Juga: Berakibat Fatal, Jangan Sebut Kalimat Ini Saat Mendisiplinkan Anak!
Melansir dari Bright Side ini cara tepat mendisiplinkan anak sesuai usianya
1-2 Tahun
Pada usia 1-2 tahun si kecil mulai ekplorasi banyak hal karena rasa penasaran yang tinggi.
Jangan dihalangi, tapi tidak boleh lepas dari pengawasan juga.
Pastikan hal-hal yang mereka eksplorasi tidak menyakiti dirinya atau orang lain.
Saat ekplorasi ini jangan meneriaki si kecil jika ia salah. Teriakan yang mereka dengar akan membuatnya merasa tidak disayangi.
Selain itu, jangan abaikan mereka ketika sedang ekplorasi. Temani mereka dan jelaskan ketika mereka bertanya.
Walaupun pertanyaannya berulang, Moms harus sabar menjelaskannya kembali.
Baca Juga: Anak-Anaknya Tak Kecanduan Gadget, Ini Trik Donna Agnesia Pada Si Kecil
Apabila yang mereka lakukan kesalahan, jangan berikan penjelasan yang panjang.
Mereka memiliki keterbatasan kata-kata sehingga cukup jelaskan dengan kata-kata yang mereka mengerti.
Moms juga bisa langsung pindahkan si Kecil apabila dirasa si Kecil tidak boleh mendekati objek tersebut.
2-3 Tahun
Dalam usia ini si kecil mulai mencari-cari perhatian Mom dan Dad. Bahkan jika keinginan tidak dituruti akan timbul amarah hingga menyebabkan tantrum.
Ketika amarah si kecil meningkat jangan mengabaikan mereka alih-alih si kecil akan tenang dengan sendirinya.
Moms bisa mengajak si kecil pindah ke tempat yang lebih nyaman dan berdiskusi yang mereka inginkan.
Baca Juga: Dikenal Kalem, Istri Raffi Ahmad Kepergok Teriak-Teriak Saat Berlibur di Swiss:
Tanyakan kenapa mereka marah atau menangis. Bisa jadi karena si kecil tidak nyaman, takut, atau stress.
Jangan sampai kehilangan kontrol amarah apalagi sampai memukul ya Moms.
Kalau memang situasi tersebut hal-hal yang tidak boleh dilakukan, Moms bisa menjelaskannya dengan tenang dan menggunakan kata-kata yang mudah mereka pahami.
3-5 Tahun
Pada usia ini si kecil sudah mulai tahu apa yang mereka bisa dan tidak bisa lakukan.
Tapi mereka masih membutuhkan bantuan Moms untuk mengarahkan hal-hal yang mungkin mereka belum tahu.
Untuk menanganinya jangan memarahinya panjang lebar ya Moms. Mereka tidak akan memahaminya.
Daripada memarahinya, si kecil bisa dibuatkan peraturan yang harus mereka lakukan.
Moms juga bisa memberikan konsekuensi yang mereka terima apabila melanggar aturan yang sudah dibuat.
Situasi-situasi yang memungkinkan si kecil marah pastinya sudah Moms pahami.
Untuk mencegahnya beri tahu si kecil dengan memuji terlebih dahulu agar mudah mereka pahami.
6-12 Tahun
Pada usia ini si kecil sudah mulai bisa berargumentasi. Bahkan mereka sudah bisa terlibat konfilk dengan Mom atau Dad.
Di usia ini juga si kecil sudah bisa memilih ingin berteman dengan siapa dan apa saja yang mereka sukai.
Tapi, Mom dan Dad masih memegang kendali keputusan untuk mereka. Di usia ini mereka masih belum bisa mengambil keputusan sebaik orang dewasa.
Ketika terdapat konflik dengan si Kecil jangan memarahi si kecil di depan banyak orang. Hal itu bisa mempermalukan mereka dan menghilangkan kepercayaan diri mereka.
Baca Juga: Anak-Anaknya Tak Kecanduan Gadget, Ini Trik Donna Agnesia Pada Si Kecil
Aturan dan konsekuensi masih terus berlaku di usia ini ya Moms.
Berikan konsekuensi yang realistis ya Mom. misalnya si kecil suka bermain game online jangan langsung melarangnya bermain selama sekian bulan.
Mom bisa melarangnya hingga 2 minggu atau menjadi hanya boleh di hari tertentu.
Source | : | Bright Side |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR