Nakita.id - Moms, saat menghadapi anak yang sensitif tentu susah-susah gampang.
Jika tak tepat, bukan tidak mungkin bisa melukai perasaannya.
Apalagi, bila Moms secara tak sengaja memarahinya atau memberikan ia label seperti 'si pemarah' 'mudah emosional' 'si sensitif' dan lainnya.
Karena itu, semua orangtua harus tahu betul bagaimana cara menghadapinya.
Terutama saat anak memasuki usia awal sekolah yakni sekitar 6 tahun, beberapa orangtua pasti menghadapi perbedaan emosi yang dialami anak.
Terkadang ada anak yang mudah menangis saat dinasehati sedikit, baik oleh orangtua, gurunya, ataupun becandaan temannya.
Lalu, bagaimana ya menurut psikolog mengenai anak yang sensitif di usia ini?
Melansir Tabloid Nakita edisi Juli 2016, Dra. Mayke S. Tedjasaputra, M. Si menjelaskan terkait sifat dan cara Moms dalam menghadapi anak dengan sifat sensitif.
Menurutnya, dari karakter anak sangat mungkin dia cenderung sensitif, namun cara orangtua memperlakukan anak pun akan memengaruhi karakternya.
Sifat sensitif ini bukan ciri khas anak usia 6 tahun, tapi lebih bersifat pribadi.
Namun dengan meningkatnya usia dan pengalaman anak dalam pergaulannya, pola pikir yang semakin maju, maka seharusnya anak mampu mengatasi sifat sensitifnya.
Berikut beberapa cara menghadapai anak yang sensitif ini:
- Latih diri anak dengan bermain peran
Bermain peran bisa dilakukan dengan menggunakan boneka-boneka.
Tema yang dibuat sebaiknya dekat dengan kehidupan sosial anak, misalnya kehidupan pertemanan.
Tujuan bermain peran ini adalah agar anak siap dan tahu mengenai tindakan saat menghadapi teman-temannya.
- Hindari bentakan
Bentakan bukanlah cara efektif sebab akan menambah anak berkecil hati.
Saat menegur, sebaiknya Moms menjelaskan perlahan alasan perilakunya tidak disukai, misalnya.
Ungkapkan juga sesuatu yang Moms harapkan dari anak.
- Menghadapi anak sensitif harus bijak
Misalnya ketika anak menangis karena bersenda gurau, sebaiknya Moms menenangkan, bukan malah mencemooh.
Setelah dia sudah tidak menangis, biarkan anak bercerita dan Moms berbicara namun bukan menasehati.
Source | : | Tabloid Nakita,nakita |
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR