Nakita.id- Tahukah Moms bahwa memuji anak bisa menimbulkan dampak yang buruk bagi Si Kecil?
Mungkin Moms seringkali dan terbiasa memuji Si Kecil dalam setiap apa yang berhasil mereka kerjakan.
Namun, pujian disini yang dimaksud adalah memuji Si Kecil dengan melabeli mereka sebutan 'anak berbakat', Moms
Memang memberikan pujian diyakini mampu membuat Si Kecil menjadi percaya diri dan penuh semangat.
Baca Juga: #LovingNotLabelling: Ucapan Moms yang Seperti Ini Akan Membentuk Si Kecil Jadi Anak Sombong
Ada banyak orang yang terhina ketika mendapatkan julukan kurang baik, entah Si Pemalas, Kudet (kurang update), atau bahkan kasar seperti Bodoh.
Celakanya, banyak yang justru tersanjung saat julukan itu positif, penuh dengan gula-gula pujian seperti Smart, Keren, Incess, dan sebagainya.
Sebenarnya, memberi tahu anak-anak bahwa mereka berbakat bisa memperkuat pemikiran kecerdasan adalah bakat genetik, bukan keterampilan yang dapat diasah.
Demikian hasil penelitian yang telah diterbitkan oleh jurnal Developmental Cognitive Neuroscience.
Riset dilakukan oleh peneliti dari Michigan State University dengan meneliti 123 anak berusia tujuh tahun.
Tujuan studi adalah untuk menilai apakah anak-anak memiliki mindset yang berkembang dengan mempercayai kepandaian bisa didapatkan dengan kerja keras, atau sebaliknya.
Peneliti kemudian meminta anak-anak untuk menyelesaikan tugas akurasi komputer yang serba cepat sembari merekam aktivitas otak mereka.
Lonjakan aktivitas pada otak terjadi ketika anak-anak menyadari kesalahan mereka dan memberi perhatian lebih pada apa yang salah.
Berdasarkan data yang terkumpul, para peneliti menyimpulkan anak-anak dengan "mindset berkembang" jauh lebih mungkin untuk memiliki respon otak yang lebih besar setelah membuat kesalahan.
Indra Kusumah SPsi MSi CHt, seorang psikolog mengatakan, orang tua sebaiknya jangan memberikan label pintar dan bodoh dan memaksa untuk menjadi juara di kelas.
"Orang tua harus peka terhadap kecerdasan anak, kecerdasan itu tidak melulu mendapat nilai bagus," ujar Indra Kusumah.
Menurut Indra banyak orang tua yang mempermasalahkan rapot anaknya ketika melihat nilai Matematika 5 sedangkan seni 9.
"Nah, malah fokus ke nilai yang rendah dan lupa untuk mengembangkan potensi lainnya," jelasnya.
Menurutnya, ada anak yang tidak memiliki nilai bagus di sekolah tetapi menjadi tempat curhat teman-temannya, hal seperti itu merupakan jenis kecerdasan yang harus dikembangkan.
Orang tua mulai saat ini harus peka dimana letak kecerdasan anak, karena jika orang tua salah menyikapi akan memberikan efek kepada anak.
Namun Catherine Scott dalam buku "Belajar Mengajar: Mengajar untuk Belajar" menuturkan bahwa memuji anak juga dapat berdampak negatif bagi tumbuh kembangnya.
Hal tersebut terjadi jika berlebihan atau "Lebay" dapat menyebabkan anak menjadi sombong, terlalu fokus pada hak, dan suka menyalahkan orang lain untuk menyelesaikan kesulitan.
Menurut psikolog remaja dan keluarga Sutji Sosrowardojo, pujian yang lebih ditekankan pada penampilan fisik akan membuat anak merasa bahwa hal itu yang harus dikedepankan.
Jadi, Moms harus lebih hati-hati dalam memuji maupun melabeli Si Kecil dengan sebutan-sebutan tertentu ya!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Safira Dita |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR