"Tunggu dulu!! Jika betul begitu, saya sangat-sangat prihatin dengan kualitas moral dan mental anda!”
“Hanya orang bermoral rendah yang akan melakukan perbuatan buruk jika memungkinkan dan memiliki kesempatan. Dia hanya baik jika diawasi ancaman dan hukuman. Pemikiran yang luhur tidak memiliki konsep kejahatan! Semua yang buruk dieliminasi oleh kecerdasan moral dan spiritual untuk memilih yang baik dan ideal. Semua atas dasar KESADARAN,” lanjutnya.
Rina Nose tampaknya memahami bahwa semua kritikan yang ditujukan kepadanya semata-mata agar ia menjadi lebih baik.
Namun, ia kurang setuju dengan cara haters yang terkadang ngotot merasa sebagai pihak yang paling benar.
“Tujuan cerdas adalah untuk mencapai kesempurnaan spiritual. Bukan untuk sebuah penghargaan.”
“Mengapa kita begitu bernafsu mengingatkan orang lain pada kebaikan, sedangkan manusia sendiri sudah terlahir dengan naluri kebaikan?”
“Kebaikan tetaplah kebaikan di manapun tempatnya dan apapun bentuknya! Jika kita melihat kebaikan hanya dari satu sudut pandang yang kita anggap paling benar, maka kita tidak akan bisa melihat kebaikan-kebaikan yang lainnya.”
Sontak saja, surat terbuka yang diunggah Rina Nose ini menjadi sorotan hingga disukai oleh lebih dari 178 ribu warganet.
Source | : | |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR