"Saya bilang sama perawat, dokter bagaimana ini kasih tahu ke istri. Akhirnya, 'Mas Yadi gimana kalau kami dulu yang sampaikan tapi say hello saja. Baru mas Yadi yang sampein'. 'Baik dok tapi anak saya dibawa yah dok. Biar saya gendong untuk terakhir kalinya," tutur Yadi mengenang.
Benar saja, apa yang dikhawatirkan oleh Yadi Sembako terjadi.
Rasa haru dan sedih langsung menyelimuti keluarganya sesaat setelah kabar anaknya meninggal disampaikan.
Baca Juga: Banyak Bergaul Bentuk Sikap Baik dan Rasa Hormat Si Kecil, Yuk Dicoba Moms!
"Jadi perawat masuk keruangan saya sudah enggak tahan. Pas bilang anak kita sudah enggak ada, habis itu nangis sama semua anak saya dari yang pertama sampai keempat ada semuanya. Keluarga juga nangis semua," ucapnya.
"Di situ perawat bilang kalau sudah berupaya maksimal. Saya pernah main sinetron, menyampaikan hal itu kepada lawan main, tapi ini yang terberat karena kenyataan," sambungnya.
Yadi mengatakan, anaknya meninggal karena mengalami gangguan pernapasan.
"Anak saya lahir dengan tangisan yang kencang, tapi ada gangguan di pernapasannya. Jadi, langsung dibantu dengan oksigen," terang Yadi.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR