Nakita.id - Banyak orangtua yang tidak mengajarkan seks kepada anaknya.
Sebagian orangtua juga menyepelekan pendidikan seks untuk anak, bahkan banyak orangtua yang berpikir kalau memberitahu anak tentang seks itu sebuah hal yang tabu.
Beberapa anak remaja juga enggan membicarakan seputar seks dengan orangtua, karena merasa malu.
Baca Juga: 4 Cara Mengenalkan Seks Edukasi Pada Anak
Jika orangtua tidak mengajari anak tentang seks dan seksualitas, maka mereka akan mempelajarinya dari tempat lain yang sumbernya tidak dapat dipercaya.
Oleh karena itu, Moms dan Dads harus mulai mengajarkan tentang pendidikan seks.
Dilansir dari aboutkidshealth.ca, berikut poin-poin penting yang harus Moms dan Dads tahu sebelum memberikan pendidikan seks.
1. Strategi yang baik dimulai dari berbicara dengan anak tentang seks, ketika mereka masih remaja dan melanjutkan percakapan itu saat mereka bertambah dewasa.
2. Seorang anak akan mengetahui informasi tentang seks dari lingkunannya, seperti sekolah, teman-teman dan media pada usia yang jauh lebih awal daripada yang diperkirakan banyak orangtua.
Baca Juga: Memberi Sex Education
3. Orangtua seharusnya tidak mengandalkan sistem sekolah untuk mengajarkan pendidikan seks. Jika anak diajarkan pendidikan seks di sekolah, tanyakan kepada mereka apa yang mereka pelajari.
4. Pendidikan seks tidak mengarah pada pergaulan bebas. Memulai sejak dini dengan informasi yang sesuai dengan perkembangan tentang seks adalah ide yang bagus.
Seks merupakan keingintahuan alami dari anak yang belajar tentang tubuh.
Memulai percakapan tentang seks sejak dini dan melanjutkan percakapan itu saat anak tumbuh dewasa merupakan strategi pendidikan seks terbaik.
Ketika oran tua berbicara dengan anak-anak mereka tentang seks, mereka dapat memastikan bahwa mereka mendapatkan informasi yang benar.
Baca Juga: Tak Menyerah Dekati Janda Tajir Walau Diacuhkan, Vicky Prasetyo Gemetar Bertemu Sarita Abdul Mukti:
Orang tua harus menjadi sumber pertama informasi anak tentang seks.
Memahami informasi yang benar dapat melindungi anak dari perilaku menyimpang saat mereka tumbuh dewasa.
Baca Juga: Kenal Sejak Jadi 'Ijah', Marshanda Bongkar Sifat Asli Barbie Kumalasari,
Tanamkan nilai-nilai agama
Pendidikan seks juga memberikan kesempatan untuk menanamkan nilai-nilai agama yang dipercaya.
Misalnya, jika Moms berasal dari keluarga yang percaya bahwa hubungan intim boleh dilakukan saat sudah menikah, ini bisa menjadi bagian dari diskusi tentang seksualitas.
Jika orangtua tidak mengajari anak-anak mereka tentang seks, mereka akan mempelajarinya dari tempat lain.
Baca Juga: Jangan Abaikan, Stres Pada Anak Berisiko Alami Antisosial Saat Remaja!
Anak dapat mengetahui tentang seks lebih awal dari apa yang dibayangkan orangtua.
Jika tidak berbicara dengan anak tentang seks, berarti orangtua akan memiliki sedikit kendali atas apa yang mereka pelajari tentang seks.
Sekolah dan media.
Jika anak diajarkan pendidikan seks di sekolah, tinjaulah dan tanyakan apa yang mereka pelajari.
Seks yang dipelajari seorang anak di lingkungan sekolahnya berasal dari teman-teman dan dari media sosial yang faktanya belum tentu benar dan bisa saja salah, karena dari sumber yang tidak jelas.
Masalah seputar seks dan seksualitas muncul tanpa konteks atau tanpa komponen emosional.
Media memang penuh dengan seks dan seksualitas, media sering menjelaskan dalam pengertian yang sensasional dan dangkal.
Ini dapat merendahkan, bahkan berbahaya bagi anak.
Anak yang diberi pendidikan seks lebih aman daripada tanpa pendidikan seks.
Studi menunjukkan semakin banyak anak terpapar gambar seksual di media, semakin besar kemungkinan mereka akan terlibat dalam perilaku seksual di usia yang lebih muda.
Namun, pendidikan seks yang sebenarnya tidak mengarah pada pergaulan bebas.
Anak remaja yang menerima pendidikan seks di rumah sebenarnya lebih kecil kemungkinannya untuk melakukan aktivitas seksual yang menyimpang.
Source | : | aboutkidshealth.ca |
Penulis | : | Ayu |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR