Nakita.id - Saat hamil, Moms harus benar-benar memperhatikan gizi untuk kehamilan sehat.
Gizi untuk kehamilan sehat ini tak hanya untuk memenuhi kebutuhan gizi Moms saja, tapi juga untuk Si Kecil dalam kandungan.
Ada 6 gizi untuk kehamilan sehat yang harus Moms penuhi, antara lain:
Baca Juga: Kesehatan Janin Dipengaruhi Asupan Gizi Selama Kehamilan, Ini Yang Harus Dilakukan
1. Vitamin A
Selain berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh ibu hamil, vitamin A terutama sangat penting bagi pertumbuhan sel dan jaringan embrio.
Seperti diketahui, sel bayi akan tumbuh berlipat ganda dalam kecepatan tinggi.
Itu sebabnya, bila terjadi kekurangan vitamin A, dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan janin.
Namun bila kelebihan vitamin A, janin akan mengalami uroginital abnomali (gangguan sistem kencing dan kelamin); membuat cacat bentuk wajah, kepala (mikrosefali atau ukuran kepala kecil), dan jantung janin.
Oleh sebab itu, ibu hamil tak dianjurkan menambah dosis lebih dari 800-2.100 IU (International Unit).
Jadi, cukup hanya dengan mengonsumsi vitamin yang sudah diresepkan dokter, plus makanan sumber vitamin A, baik hewani maupun nabati (merupakan pro-vitamin A atau beta karoten yang dapat diubah menjadi vitamin A di dalam tubuh).
Baca Juga: Memasuki Trimester Kedua Kehamilan? Simak 3 Aturan yang Harus Moms Taati
2. Vitamin C
Menurut penelitian, kekurangan vitamin C pada ibu hamil bukan hanya berhubungan dengan terjadinya preeklampsia, tapi juga menyebabkan keguguran yang didahului dengan ketuban pecah sebelum waktunya.
Hal ini terjadi karena pecahnya membran sel dinding ketuban sebelum waktunya dan terjadinya preeklampsia.
Sebagai bagian dari sel kimia yang menyediakan energi, vitamin C penting untuk memproduksi sperma dan membuat protein kolagen yang membentuk tulang rawan, sendi, kulit dan peredaran darah.
Tak hanya itu, orang-orang yang darahnya mengandung vitamin C dalam tingkat cukup tinggi, mempunyai kesempatan hidup 6 tahun lebih lama dibanding mereka yang tingkat kandungan vitamin C dalam darahnya rendah.
Vitamin C memang membantu menjaga sistem kekebalan tubuh, menetralkan polusi, dan dibutuhkan untuk membuat antibodi.
Selain itu, vitamin C juga membantu penyerapan nutrisi (termasuk zat besi) dalam usus dan melancarkan aliran darah.
Baca Juga: Diet Vegetarian Bukan Untuk Anak Karena Sebabkan Kekurangan Gizi Hingga Risiko Kematian
3. Asam Folat
Setiap ibu hamil pasti akan diresepkan tablet folic acid alias asam folat oleh dokter kandungannya sejak awal kehamilan.
Pasalnya, kebutuhan asam folat yang tadinya cuma 50 mikogram, selama kehamilan meningkat jadi 800 mikogram hingga 1 miligram per harinya, kalau tidak, ibu hamil akan mengalami anemia megaloblastik.
Gejalanya tak beda dengan anemia umumnya, yaitu lesu, mudah lelah, kurang darah, cepat mengantuk, napas pendek, peradangan pada lidah, mual, nafsu makan hilang, sakit kepala, pingsan, pucat, dan agak kekuningan.
Kendati sudah diberikan tablet asam folat, ibu hamil tetap perlu mengonsumsi makanan sumber asam folat.
Yang perlu diingat, asam folat sangat rentan terhadap pemanasan tinggi, jadi, jangan memasak sayuran terlalu matang, cukup dengan menumis atau dilalap saja.
Lain halnya dengan olahan hewan semacam daging atau hati, harus dimasak hingga matang betul.
Biasanya, olahan hewan kualitasnya lebih tinggi sehingga daya serapnya juga lebih baik.
Baca Juga: Sering Cepat Lapar Saat Hamil? Cukupi Kebutuhan Gizi dengan 5 Camilan Sehat Ini, Mudah Didapat
4. Zat Besi
Kekurangan besi terutama menyerang golongan rentan, salah satunya adalah ibu hamil.
Dampaknya, ibu hamil bisa terkena anemia, sehingga menyebabkan gangguan perkembangan janin, termasuk otak janin.
Sebab besi sebagai heme-iron (makanan yang mengandung zat-zat yang sangat baik untuk pembentukan hemoglobin), selain berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh wanita hamil, juga membantu pertumbuhan dan perkembangan janin, serta mendorong perkembangan otak.
Baca Juga: Waspada, Ahli Gizi Ungkapkan Tren Kenaikan Obesitas 18 % di Indonesia
5. Kalsium
Karena berfungsi membantu pertumbuhan tulang dan gigi, maka kalsium sangat diperlukan.
Terutama pada trimester III kehamilan, yaitu saat pertumbuhan tulang dan pembentukan gigi.
Bila kekurangan, otomatis akan menimbulkan gangguan pertumbuhan tulang dan gigi pada janin.
Sementara Moms akan mengalami kerapuhan tulang, karena janin yang kekurangan kalsium akan mengambil persediaan kalsium dari tulang Moms.
Kalsium dalam makanan diserap oleh usus dengan bantuan laktosa pada susu, tapi dihambat oleh serat yang banyak terdapat dalam sayuran.
Ibu hamil sebaiknya mengonsumsi makanan yang mengandung kalsium tinggi serta minum susu.
Juga harus mengonsumsi sayuran yang cukup dan jangan berlebihan karena seratnya dapat menghambat penyerapan kalsium.
Kendati penting, hendaknya ibu hamil tak mengonsumsi kalsium melebihi kebutuhannya karena bisa menimbulkan gangguan ginjal dan konstipasi (sulit buang air besar atau sembelit).
Baca Juga: Kurangnya Asupan Gizi Jadi Penyebab Stunting, Yuk Moms Cari Tahu Penyebab Lainnya!
6. Iodium
Iodium berfungsi sebagai bahan baku untuk hormon tiroksin yang berfungsi dalam pertumbuhan.
Mineral ini dapat mendorong perkembangan otak bayi.
Bila kekurangan akan menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan janin, hingga mengakibatkan keterbelakangan mental.
Selain, menyebabkan gondok, yaitu pembengkakan kelenjar tiroid/gondok di bagian bawah leher Moms.
Organisasi kesehatan dunia, WHO merekomendasikan ibu hamil untuk mengonsumsi iodium sebanyak 220 mikrogram untuk menjaga kondisi kesehatan ibu dan janin selama kehamilan dan setelah persalinan.
Konsumsi makanan yang sarat iodium seperti kentang, ikan tuna, stroberi, dan keju chedar.
Juga jangan lupa, konsumsi juga suplemen iodium yang diresepkan dokter.
Baca Juga: #LangsungLangsing Usai Melahirkan Tanpa Diet Ketat, Ikuti Pola Makan Ala Dokter Gizi Klinis Ini!
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR