Posisi Pupung terlentang dalam liang, sedangkan Dana ditempatkan diatas kaki sang ayah.
Mereka tertidur dengan tenang dalam posisi yang sejajar.
Papan pun telah diturunkan, sedikit demi sedikit tanah mulai dijatuhkan menimpa dua jenazah itu.
Baca Juga: Ipda Erwin, Polisi yang Dibakar karena Amankan Demo Cianjur Meninggal Dunia, Warganet Marah Besar
Heni juga menumpahkan tanah dari telapak tangannya sedikit demi sedikit.
Sesekali Heni berhenti menumpahkan tanah, tangannya sibuk mengusapkan air mata di pipinya dengan tisu.
Tanah pun mulai penuh, papan nisan telah ditancap. Namun Shalawat tidak henti terdengar dari mulut ustadz dan para peziarah lainya.
Baca Juga: Ada yang Janggal, SPG Ini Diduga Dibakar Hidup-hidup dan Masih Sekarat
Hingga pada saat keluarga menaburkan bunga di tempat peristirahatan Pupung dan Dana, isak tangis juga masih terdengar.
Kepergian Pupung dan Dana melukai banyak orang.
Melukai hati mereka yang mencintai serta menyayangi Pupun dan Dana.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR