Nakita.id - Saat ini masyarakat Indonesia sedang menikmati euforia pemilihan umum (pemilu) 2019.
Pada Pemilu 2019 ini kita tidak hanya memilih calon presiden dan wakilnya Moms, tapi juga memilih wakil rakyat yang akan duduk di DPR.
Tapi Moms, dalam alam ajang Pemilu pasti ada pihak yang menang dan pihak yang kalah.
Dari sini lah ada banyak kisah menarik seputar mereka yang harus berada di pihak yang kalah.
Baca Juga : Berikan yang Terbaik, Bahan Alami Harus Jadi Pilihan Utama Agar Bayi Terlindungi
Ada kisah lucu dan ada pula cerita yang berakhir tragis.
Kita bisa melihat kisah-kisah para calon anggota legislatif alias caleg pada Pemilu 2014 yang lalu.
Salah satu contohnya adalah kasus caleg dari PKS, Muhammad Taufiq (50) yang merasa kecewa karena perolehan suaranya pada Pemilu 2014 jauh dari harapan.
Baca Juga : Single Moms? Tak Masalah! Ini Tips Jitu Agar Terbebas dari Depresi
Dilansir dari Intisari Online, dengan penuh emosi, Taufiq mengajak Asmad (50) keluar rumah untuk menuju TPS 2 Dusun Cekocek, Desa Bierem, Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang.
Yang dilakukan keduanya di TPS tersebut sungguh di luar dugaan.
Mereka langsung mengambil paksa sebuah kotak suara tanpa permisi.
"Merasa tidak puas dengan hasil perhitungan suara, kedua pelaku pergi ke TKP dan mengambil kotak suara secara paksa, kemudian dibawa ke rumah saudara Taufik," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Ronny F Sompie, seperti dilansir dari Antara.
Baca Juga : Habiskan Dana Rp420 Juta di Pemilu 2014, Caleg Gagal Ingin Jual Ginjal Demi Bayar Utang Kampanye
Berbeda dari Taufiq, di Tulungagung, Jawa Timur, seorang caleg yang gagal lolos ke parlemen nekat menarik kembali bantuan yang sudah diberikannya untuk sebuah mushola.
Haji Miftahul Huda, caleg dari Partai Hanura, mengambil kembali sumbangan berupa 2000 batu bata, 10 sak semen dan satu truk pasir yang saat masa kampanye 2014 ia sumbangkan untuk pembangunan mushola di RT 2 RW 2 Desa Majan, Kecamatan Kedung Waru, Tulungagung.
Sementara itu caleg dari Partai Amanat Nasional (PAN), Anselmus Petrus Youw, nekat menutup jalan masuk Perumahan Satpol PP di Nabire, Papua Barat, dengan balok kayu, karena warga setempat tidak memilih dirinya pada Pemilu 2014.
Baca Juga : Banjir Surprise dari Teman-teman Sosialita, Nia Ramadhani Jadi Caleg Dadakan di Acara Ulang Tahunnya
Bersama puluhan pendukungnya, dia menutup gapura masuk perumahan di Kampung Wadio, Kelurahan Bumi Wonorejo, Nabire, Papua.
Mereka juga merusak pangkalan ojek dan kantor kepala desa.
Jika biasanya caleg gagal yang langsung bertindak untuk melampiaskan kekecewaannya, di Kolaka 'eksekutornya' adalah seorang kepala desa.
Baca Juga : Single Moms? Tak Masalah! Ini Tips Jitu Agar Terbebas dari Depresi
Kepala desa tersebut menyegel sebuah sekolah Taman Kanak Kanak dan Tempat Pendidikan Anak Usia Dini.
Bahkan mengancam akan mengusir seluruh guru dan kepala sekolahnya setelah dua orang caleg titipan sang kades kalah di TPS dusun ini.
Akibat penyegelan ini sebanyak 27 siswa TK terpaksa belajar di rumahnya masing-masing.
Perhelatan pemilihan umum selalu menyisakan cerita unik mengenai caleg yang gagal dalam pemilihan ya Moms.
Baca Juga : Rela Tidur Di Sofa Kecil, Ani Yudhoyono Sampaikan Permintaan Maaf Kepada SBY dalam Sebuah Tulisan
( Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul "Kisah Pemilu 2014: Caleg Gagal Curi Kotak Suara, Juga Tarik Bantuan untuk Mushola" )
Source | : | intisarionline |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR