Nakita.id - Menghadapi anak yang sering "ngelawan" tentu merepotkan.
Mom bisa jadi sering kerepotan karena Si Kecil selalu bertanya "kenapa?" saat Moms memintanya melakukan sesuatu.
Misalnya Moms memintanya mandi, pakai baju, tidur siang, hingga berhenti main.
Apalagi jika ditambah si batita kecil langsung mengamuk kalau keinginannya tidak mandi seharian atau main terus hingga malam tidak kesampaian.
Baca Juga : Berikan yang Terbaik, Bahan Alami Harus Jadi Pilihan Utama Agar Bayi Terlindungi
Sudah dijelaskan alasannya pun dia masih tetap tidak mengerti. Kenapa itu bisa terjadi?
Sebab sebenarnya si batita punya logika yang berbeda dengan orang dewasa.
Itu sebabnya, selogis apa pun penjelasan Moms bisa jadi dia kurang dapat menangkap maksudnya.
Menurut Claire Lerner, LCSW, ahli di bidang perkembangan anak dari organisasi nirlaba Zero to Three, masuk usia 2-3 tahun si kecil mulai belajar berpikir logis.
Itu sebabnya dia selalu bertanya apa dan kenapa.
Baca Juga : Kedua Kakaknya Artis Terkenal, Shireen dan Zaskia Sungkar Tak Tahu Adiknya Pernah Jadi Bintang Iklan
Tahapan usia ini bisa begitu menantang bagi para orangtua.
Sekarang mungkin si batita bisa diberi pengertian kenapa tidak boleh makan kue sebagai makan siang.
Tapi tak lama kemudian dia kembali bersikeras kalau kue itu makanan kesukaannya, jadi dia mau makan kue pagi, siang, dan malam.
Baca Juga : Resep MPASI 6 Bulan Bubur Kentang Udang Jagung
"Pada usia ini si kecil masih belajar mengendalikan emosinya. Ditambah lagi, kondisinya saat itu juga bisa berpengaruh pada cara berpikirnya," kata Lerner.
Saat si batita sedang lapar atau lelah, dia cenderung lebih sulit diajak kompromi.
Begitu juga ketika yang dilarang itu adalah hal yang paling ditunggu-tunggu olehnya.
Seperti ketika Moms tidak mengizinkannya bermain di taman karena di luar sedang hujan lebat.
Baca Juga : Beredar Video Bareng Ayu Dewi, Syahrini Dituding Bohong Soal Mahar 40 Miliar
Satu lagi, karakter anak juga turut memberikan pengaruh.
Kalau dia termasuk anak yang gigih memperjuangkan keinginannya, tentu saja sulit diajak bicara.
Cara terbaik untuk menghadapi logika si batita yang berbeda dengan orang dewasa adalah dengan bersikap konsisten.
Kalau Moms sudah menjelaskan aturannya ("cuci tangan dulu sebelum makan") dan si kecil tidak mau mengikuti, jangan menyerah saat dia mengamuk. Biarkan saja dia mengamuk, marah-marah, atau menangis.
Baca Juga : Masih Sering Pakai Obat Nyamuk Untuk Cegah Nyamuk? Hati-hati Bisa Sebabkan Kanker Paru-paru
"Kalau Moms menyerah, anak bisa gagal belajar arti peraturan. Sementara kalau tindakan Moms sesuai dengan perkataan, ia akan belajar mematuhi aturan dengan lebih baik," kata Lerner.
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR