Nakita.id - Setiap ibu hamil yang sehat sebenarnya bisa berpuasa, termasuk Moms yang hamil 7 bulan puasa.
Bila ibu hamil 7 bulan puasa, sebenarnya tidak berbeda dengan ibu hamil yang tidak berpuasa.
Berbagai riset telah membuktikan, selama ibu dan kondisi janin baik-baik saja, berpuasa tidak berpengaruh pada kelancaran ibu hamil, sehingga tak masalah bila ibu hamil 7 bulan puasa.
Baca Juga : Hamil Tua Puasa : Lihat Status Gizi Ibu Hamil
Gangguan yang kerap menyerang pada usia kehamilan 7 bulan di antaranya adalah keluhan nyeri pinggang, kram kaki dan sakit kepala, akan lebih sering dirasakan si ibu.
Begitu juga keluhan nyeri di bawah tulang rusuk dan perut bagian bawah, terutama saat bayi bergerak.
Sebab rahim menjadi semakin besar dan akan menekan semua organ tubuh.
Termasuk usus kecil, kantung kemih dan rektum/anus. Tak jarang ibu hamil jadi terkena sembelit, ditambah terpaksa bolak-balik ke kamar mandi karena beser
Agar janin dan kehamilan berjalan lancar, yuk cukupi kebutuhan nutrisi saat hamil.
Asal tahu saja, kebutuhan nutrisi wanita dewasa usia 19-49 tahun adalah sekitar 1.800-1.900 kalori per hari.
Saat hamil, kebutuhan kalori ini bertambah sekitar 300 kkal.
Nah, ibu hamil boleh berpuasa jika kebutuhan kalori tersebut tetap terpenuhi dari hari ke hari.
Baca Juga : Hamil Tua Puasa : Ini Panduannya Agar Puasa Aman dan Nyaman
Apalagi, sebenarnya dalam puasa Ramadan yang berlaku hanyalah perubahan pola makan utama dari 3x menjadi 2x dalam sehari.
Idealnya, setiap individu memiliki pola makan yang teratur berupa 3x menu utama ditambah 2x camilan di antara sarapan, waktu makan siang, dan waktu makan malam.
Dengan begitu, setiap kali makan, ibu hamil dengan BB cukup sebaiknya mengonsumsi 2 porsi nasi, 1 porsi lauk berupa daging/ikan/tahu/tempe 50 gram, sayur 1 porsi dan buah 1 porsi, ditambah 2 gelas susu, serta snack berupa kue ataupun roti isi.
Masalahnya, dalam keadaan puasa, menu 2.000 kalori tentu mustahil langsung dibagi 2 sama banyak untuk saat berbuka dan sahur.
Apalagi saat sahur biasanya orang kurang berselera makan, tidak lapar dan cenderung mengantuk.
Nah, agar perubahan pola makan selama puasa tidak jadi masalah untuk ibu hamil, hal ini
bisa disiasati dengan pembagian porsi menjadi 5x selama rentang waktu berbuka hingga sahur dengan selalu memerhatikan prinsip gizi cukup dan seimbang.
Mengapa harus 5 kali? Tak lain karena makan sekaligus banyak juga tak baik bagi metabolisme tubuh, terutama bagi kondisi gula darah.
Baca Juga : Mulai Keto Hingga Puasa, 6 Jenis Diet Ini Jadi Tren Sepanjang 2018, Moms Pernah Coba?
Agar tetap stabil, aturlah waktu makan 5 kali (makan utama dan selingan) di antara waktu
berbuka, usai tarawih, dan saat sahur.
"Jadi, pada prinsipnya, asalkan kebutuhan kalori ibu hamil tercukupi sebetulnya enggak masalah kok untuk berpuasa," kata Drupadi Dillon MD., Ph.D., dari SEAMEO {Southeast Asian Ministers of Education Organisation-Tropmed (Tropical Medicine) Regional Centre for Community Nutrition, Bagian Gizi FKUI seperti tertulis di nakita edisi 492.
HAMIL 7 BULAN PUASA : JANGAN SAMPAI KENA HIPOGLIKEMIA
Namun, hal itu tidak berlaku jika ibu hamil mengalami hipoglikemia.
Inilah yang paling dikhawatirkan.
Hipoglikemia adalah menurunnya kadar gula dalam darah hingga mencapai
bawah normal (kurang dari 60).
Perasaan lapar yang amat sangat hingga ibu hamil merasa pusing dan lemas merupakan sinyal tubuh bahwa kondisi gula darah sudah mendekati hipoglikemia.
Dalam kondisi demikian sebaiknya ibu hamil jangan memaksakan diri
untuk terus berpuasa.
Hipoglikemia jelas lebih berbahaya ketimbang hiperglikemia (tingginya kadar gula dalam darah), meski kondisi ini bersifat individualistik.
Kenali tanda-tanda hipoglikemia seperti lemas, penglihatan kabur, pucat, lapar, sakit kepala, gugup, perubahan mood, dan denyut jantung cepat.
Bila muncul tanda-tanda itu, segeralah berbuka puasa.
Source | : | nakita |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR