Selama penelitian ini, lebih dari 500 anak-anak di Cina berusia antara sembilan dan 11 tahun mengikuti sebuah survei tentang seberapa sering mereka makan ikan.
Ketika anak-anak berusia 12 tahun, mereka menyelesaikan tes IQ yang menilai keterampilan verbal dan nonverbal mereka.
Anak-anak yang makan ikan setiap minggu mendapat skor 4,8 poin lebih tinggi pada tes IQ daripada mereka yang mengatakan mereka "jarang" atau "tidak pernah" makan ikan.
Baca Juga : Kejang Demam Pada Anak : Belum Ada Pengobatan yang Aman dan Efektif
Sementara anak yang mengaku "kadang-kadang" makan ikan mendapat skor 3,3 poin lebih tinggi pada ujian IQ.
Selain itu, orang tua menjawab pertanyaan tentang pola tidur anak-anak mereka, termasuk seberapa sering mereka bangun di tengah malam dan kantuk di siang hari.
Tanggapan menunjukkan bahwa anak-anak yang makan lebih banyak ikan memiliki lebih sedikit gangguan saat tidur, menunjukkan kualitas tidur yang lebih baik secara keseluruhan.
Kandungan asam lemak omega-3 diketahui mempengaruhi tidur dengan beberapa cara, salah satunya memproduksi melatonin yang dapat mengatur ritme sirkadian dan meningkatkan kualitas tidur.
Asam lemak esensial telah membantu menghasilkan prostaglandin, yang diyakini sebagai zat penunjang tidur yang paling efektif dan mengatur pola tidur dan bangun.
Source | : | mother.ly |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR