Nakita.id - Sarapan menjadi salah satu rutinitas makan yang kerap dilewatkan banyak orang.
Ada beberapa yang merasa tidak memiliki cukup waktu untuk menyiapkannya, atau terlanjur bangun lebih siang dan mengejar aktivitas selanjutnya.
Namun, sarapan memiliki banyak manfaat, terutama dalam mengatur pola makan yang sehat.
Terutama jika Moms memilih menu sarapan yang kaya protein, akan lebih sedikit mengidam makanan dan akhirnya makan lebih sedikit sepanjang sisa hari itu.
Tetapi, apa yang terjadi jika Moms melewatkan sarapan selama seminggu?
Baca Juga : Menu Makan Siang Siswa di Beberapa Negara, Lebih Sehat Mana Dibanding Bekal Si Kecil?
Nicole Clancy, kontributor untuk situs Prevention melakukan eksperimen bagaimana jika ia tidak sarapan selama seminggu.
"Mungkin saya akan turun beberapa kilo, memiliki lebih banyak energi tanpa memberatkan saya, atau setidaknya menikmati setengah jam yang tidak terjadwal setiap pagi," tulisnya.
Sayangnya, bukan hal tersebut yang ia rasakan.
1. Saya lapar
"Tubuhku berharap akan diberi makan di pagi hari, dan 'marah' karena diabaikan.
Perutku menggeram terus-menerus, kepalaku sakit, dan aku menjadi pemarah dan tidak sabar," tulisnya.
Baca Juga : Viral Durian Rp14 Juta di Tasikmalaya, Sang Penemu Ungkap Alasan Harganya Fantastis
2. Olahraga pagi menjadi sebuah kegagalan
"Aku mencoba tetap berolahraga meski perut kosong, tetapi tidak mendapatkan jarak sejauh atau bergerak secepat seperti biasa ketika sarapan.
Saya tahu tidak mungkin bisa berlari 90 menit seperti biasa, saya hanya bisa terus melakukannya selama 70 menit, dan saya berjalan sebagian besar selama waktu berlari itu," jelasnya.
Pada hari-hari lain ia berencana untuk jalan-jalan cepat tetapi tingkat energinya sangat rendah sehingga tidak dapat melakukan apa pun kecuali berjalan santai.
3. Merasa kondisinya buruk
"Tanpa sarapan pagi, saya tidak bisa bangun, sehingga produktivitas dan memori saya hilang.
Saya lupa surat-surat yang seharusnya saya bawa ke pertemuan, menghabiskan 20 menit mencari file, dan melewatkan jalan keluar dua kali selama seminggu saat berkendara pulang," ujarnya.
4. Berlebihan saat makan siang
"Makan siang khas bagi saya cukup bergizi.
Tetapi saya sangat lelah dan lapar saat makan siang sehingga niat baik saya lenyap.
Saya juga mengemil sepanjang sore, seperti makan kacang campuran, kerupuk, kue, dan cokelat.
Saya juga jadi terlalu banyak mengonsumsi kafein," katanya.
Baca Juga : Putri Marino Unggah Foto Bayinya Berusia 4 Bulan, Warganet Justru Kaget Melihat Lengannya
5. Tidak bisa tidur nyenyak
Meskipun porsi makan malam menyusut, makan di malam hari berarti waktu tidur kembali mundur sekitar 2 jam.
"Saya merasa lebih sulit dari sebelumnya untuk tertidur, mungkin karena kelebihan gula dan kafein yang saya konsumsi."
6. Berat badan tidak turun
Berita baiknya adalah ia juga tidak mengalami kenaikan berat badan.
"Itu mukjizat kecil mengingat berapa banyak kalori yang saya makan di sore hari.
Pada saat eksperimen selama seminggu, saya senang kembali ke ritual pagi yang biasa.
Sementara beberapa orang mungkin melakukan lebih baik tanpa sarapan, namun ini tampaknya penting bagi saya," tutupnya.
Source | : | Prevention |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR