Kejadian bermula layangan yang putus didekat rumah korban, Asen (adik) mengejar layangan sekitar pukul 17.00 WIB.
Namun karena layangan terkena kabel listrik dan menyetrum Asen, sontak Apen (kakak) menyelamatkan namun juga kesetrum.
"Apen ini sekitar kelas lima dan adiknya kelas 3 SD, awalnya ada layangan putus dan adiknya mengejar. Karena ada kawat di layangan tersebut adiknya kestrum dan abangnya berusaha menyelamatkan dan juga tersetrum," terang Anton.
Kemudian ibu korban juga ikut membantu namun tidak berhasil yang akhirnya dibantu tetangga korban.
"Jadi ibunya membantu memukul namun terlempar kemudian minta tolong tetangga. Keduanya kemudian dilarikan ke rumah sakit," tambah Anton.
Akibat peristiwa tersebut, Apen yang masih bersekolah di kelas V SD harus meregang nyawa.
Menurut saksi mata, Afung (32), yang membantu menolong kedua korban, mengatakan peristiwa tersebut terjadi di Gang Keluarga, Parit Tengkorak, Kecamatan Sungai Raya (KKR).
Afung yang merupakan tetangga korban, menceritakan awalnya ia mendengar sang ibu berteriak- teriak meminta tolong.
Ia mengira ada orang yang digigit ular.
Afung pun keluar, dan ia melihat kedua bocah tersebut sedang memegang tali layangan terbuat dari kawat tersangkut di kabel listrik.
Source | : | Tribun Pontianak |
Penulis | : | Kunthi Kristyani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR