Nakita.id - Kejadian memilukan dimana seorang perempuan bernama Deasy Tuwo (44) tewas karena dimangsa seekor buaya berukuran 5 meter menjadi perhatian masyarakat.
Deasy ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan di areal perusahaan pembibitan mutiara di Desa Ranowangko, Kecamatan Tombariri, Kabupaten Minahasa, Jumat (11/01/2019) pukul 08.45 Wita.
Diduga, perempuan warga Desa Suluun, Kecamatan Tareran, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, tersebut diterkam oleh buaya yang sengaja dibesarkan di lokasi tersebut.
Baca Juga : Robby Tumewu Meninggal Karena Infeksi Paru-paru, Kebiasaan 'Ngupil' Ternyata Bisa Jadi Penyebabnya!
Saat dievakuasi, bagian tubuh dari korban sudah tidak utuh.
Kejadian nahas tersebut berbuntut pada evakuasi si buaya pemangsa dari tempat tinggalnya selama ini.
Melansir dari Tribunnews.com, buaya tersebut dievakuasi oleh Pusat Penyelamatan Satwa (PPS).
Proses evakuasi tersebut dilakukan pada hari Senin (14/1/2019) kemarin.
Baca Juga : Masih Jalin Komunikasi, Glenn Fredly Ikut Bahagia Dengar Kabar Pernikahan dan Kehamilan Aura Kasih
Baru setelah memakan korban, Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam Sulawesi Utara (BKSDA Sulut) memutuskan untuk menyita buaya bernama 'Merry' tersebut karena kepemilikannya tidak berizin.
"Buaya ini dievakuasi karena jangan sampai membahayakan lagi orang lain," kata Sekretaris BKSDA Sulawesi Utara Hendrik Rundengan dilansir dari Kompas.com.
Terkait evakuasi tersebut, berikut adalah sejumlah fakta yang berhasil dihimpun oleh Nakita.id.
Baca Juga : Ammar Zoni dan Adik-adiknya Berparas Tampan, Ternyata Begini Sosok Sang Ayah
1. Buaya Diperkirakan Seberat 2 Ton
Melansir dari Nakita.id buaya betina bernama 'Merry' itu ternyata sudah berumur lebih dari 20 tahun.
Badannya yang gemuk seolah menandakan ia dirawat dengan baik, termasuk oleh Deasy Tuwo yang bernasib tragis.
Berat buaya berkulit gelap tersebut diperkirakan mencapai 2 ton.
Baca Juga : Tak Mau Beri Kode Sandi Ponselnya, Seorang Suami Dibakar Hidup-hidup Oleh Sang Istri
2. Proses Evakuasi Membutuhkan 20 Orang
Untuk memudahkan proses evakuasi, buaya bernama Merry ini lebih dulu dibius agar kondisinya melemah dan tidak sadarkan diri.
Setelah obat bius bekerja pada buaya tersebut, tim evakuasi yang berjumlah 20 orang masuk ke dalam kadang.
Mereka mengikat mulut buaya dengan menggunakan lakban dan mengikatnya agar tidak bisa menyerang.
Baca Juga : Lebih Menakutkan Istri atau Ibu Kandung? Begini Kata Aktor Bollywood Abhishek Bachchan
3. Pagar Kandang Harus Dijebol
Evakuasi yang ramai menjadi tontonan ini cukup memakan waktu lama karena ukurun buaya yang begitu besar.
Tim evakuasi harus 'bergelut' dengan hewan reptil sepanjang 5 meter dan lebar 90 sentimeter tersebut.
Untuk mengeluarkan buaya tersebut, tim evakuasi harus menjebol kandang yang berukuran sekitar 15 meter agar 'Merry' bisa diangkut ke mobil.
Baca Juga : Pernikahan Pasangan Ini Bertema Grabfood, Ternyata Begini Kisah Cintanya
4. Proses Evakuasi Berjalan 3 Jam
Evakuasi buaya pemangsa Deasy ini dilakukan selama tiga jam dengan bantuan aparat TNI dan kepolisian.
"Tidak sembarang melakukan evakuasi, kita harus berhati-hati dan paham betul bagaimana seharusnya mempelakukan satwa liar," ujar rescuer PPS Tasikoki, Noldy dilansir dari Kompas.com.
Menanggapi insiden nahas tersebut, manajer PPS Tasikoki, Billy Lolowang mengatakan bahwa tidak seharusnya satwa liar menjadi peliharaan.
Usai dievakuasi, buaya tersebut akan dibawa ke lokasi konservasi yang menjadi mitra BKSDA sulut.
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com,nakita.id |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Kunthi Kristyani |
KOMENTAR