Nakita.id - Moms, sebenarnya kebutuhan vitamin dapat dipenuhi dari asupan harian kita.
Vitamin cukup banyak terkandung dalam buah dan sayuran, yang akan membantu mencukupi kebutuhan tubuh.
Namun beberapa orang memilih mengonsumsi vitamin diluar dari asupan buah dan sayur.
Tujuannya pun beragam, memang direkomendasikan oleh dokter, atau inisiatif menggunakan vitamin tambahan.
Namun sebenarnya, mengonsumsi vitamin yang tidak dibutuhkan tubuh bukan hanya membuang-buang uang, tapi dapat membahayakan kesehatan.
Baca Juga : Tsunami Banten: Cara Menyelamatkan Diri Saat Terjadi Tsunami
Berikut ini 6 mitos seputar vitamin yang tidak perlu dipercaya:
Mitos 1: Siapa saja bisa mendapat manfaat dari multivitamin
Pada awal 1900-an, penyakit defisiensi vitamin tidak pernah terdengar sebelumnya, sebab orang dewasa sangat tidak mungkin kekurangan vitamin.
Sebagian besar makanan kemasan diperkaya vitamin.
Tentu, sebagian besar dari kita dapat melakukannya dengan beberapa porsi produk harian, tetapi banyak yang tidak melakukan pekerjaan yang baik untuk menggantikannya.
Baca Juga : Waspada! Cuaca Hari Ini, Jaksel Akan Diguyur Hujan dan Angin Kencang
"Multivitamin mungkin mengandung dua lusin bahan — tetapi sayuran memiliki ratusan senyawa bermanfaat lainnya," kata Marian Neuhouser, PhD, dari program pencegahan kanker di Pusat Penelitian Kanker Fred Hutchinson di Seattle, Washington.
"Jika Anda hanya mengambil multivitamin, Anda kehilangan banyak senyawa yang mungkin memberikan manfaat."
Mitos 2: Multivitamin dapat menggantikan pola makan yang buruk
Satu studi di Archives of Internal Medicine melihat temuan dari Women's Health Initiative, sebuah studi jangka panjang terhadap lebih dari 160.000 wanita paruh baya.
Data menunjukkan bahwa perempuan yang mengonsumsi multivitamin tidak lebih sehat daripada mereka yang tidak meminum pil, setidaknya ketika penyakit seperti kanker, penyakit jantung, stroke menyerang.
Baca Juga : Vulkanolog ITB Sebut 4 Kemungkinan Penyebab Tsunami di Selat Sunda
"Bahkan wanita dengan diet buruk pun tidak terbantu dengan mengonsumsi multivitamin," kata penulis studi Dr. Neuhouser.
Mitos 3: Vitamin C dapat mencegah flu
Pada 1970-an, peraih Nobel Linus Pauling mempopulerkan gagasan bahwa vitamin C dapat mencegah flu.
Sedangkan pada 2013, para peneliti menganalisis studi yang berlangsung beberapa dekade dan melibatkan lebih dari 11.000 subjek untuk sampai pada kesimpulan yang mengecewakan.
Baca Juga : Kesaksian Krisyanto, Vokalis Jamrud yang Selamat Dari Tsunami Banten
Ternyata vitamin C tidak menangkal pilek, kecuali di antara pelari maraton, pemain ski, dan tentara yang melakukan latihan subarktik.
Vitamin C mungkin membantu Moms sembuh dari pilek lebih cepat, tetapi mengonsumsi saat gejala muncul tidak membantu.
Mitos 4: Vitamin dapat mencegah penyakit jantung
Pada satu titik, para peneliti berharap vitamin antioksidan seperti C, E, dan beta-karoten dapat mencegah penyakit jantung dengan mengurangi penumpukan plak yang menyumbat arteri.
Vitamin B juga demikian, karena folat, B6, dan B12 membantu memecah asam amino homocysteine — dan level tinggi homocysteine telah dikaitkan dengan penyakit jantung.
Sayangnya, tidak satu pun dari harapan itu yang berhasil.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Usia Kehamilan 40 Minggu dan Belum Melahirkan, Normal atau Tidak?
Analisis tujuh uji vitamin E menyimpulkan bahwa itu tidak mengurangi risiko stroke atau kematian akibat penyakit jantung.
Studi ini juga meneliti delapan studi beta-karoten dan menentukan bahwa, alih-alih mencegah penyakit jantung, suplemen tersebut menghasilkan sedikit peningkatan risiko kematian.
Hal yang sama berlaku untuk vitamin lainnya.
Alih-alih konsumsi pil vitamin, American Heart Association merekomendasikan untuk makan makanan yang bervariasi kaya buah, sayuran, dan biji-bijian.
Mitos 5: Mengonsumsi vitamin dapat melindungi dari kanker
Para peneliti tahu bahwa molekul tidak stabil yang disebut radikal bebas dapat merusak DNA sel, meningkatkan risiko kanker.
Mereka juga tahu bahwa antioksidan dapat menstabilkan radikal bebas, secara teoritis membuatnya jauh lebih berbahaya.
Baca Juga : Rutin Minum Rebusan Serai, Ini Manfaat Kesehatan yang Didapatkan
Jadi mengapa tidak mengonsumsi antioksidan tambahan untuk melindungi diri Moms dari kanker?
Karena penelitian sejauh ini menunjukkan tidak ada manfaat dari pil tersebut.
Sejumlah penelitian telah mencoba dan gagal menemukan manfaat, seperti yang secara acak menugaskan 5.442 wanita untuk menggunakan plasebo atau kombinasi vitamin B.
Selama lebih dari tujuh tahun, semua wanita mengalami tingkat kanker dan kematian akibat kanker yang serupa.
Source | : | Reader's Digest |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR