Nakita.id - Masih belum hilang perasaan duka atas tsunami yang terjadi di Banten dan Lampung, Sabtu (22/12/2018) lalu.
Hingga kini telah tercatat puluhan orang menjadi korban dari ganasnya gelombang tinggi itu.
Beberapa di antara korban itu adalah band Seventeen yang sedang mengisi sebuah acara di Tanjung Lesung Beach Resort, Banten.
Saat ini diketahui bahwa vokalis Seventeen, Ifan, berhasil selamat.
Baca Juga : Waspada! Cuaca Hari Ini, Jaksel Akan Diguyur Hujan dan Angin Kencang
Sedangkan pemain bass Seventeen, M Awal Purbani (Bani), gitaris Seventeen, Herman Sikumbang, Ujang yang merupakan kru, serta sang manajer, Oki Wijaya, meninggal dunia.
Pemain drum Andi Windu Darmawan, dan istri dari vokalis Ifan yang bernama Dylan Sahara, masih belum ditemukan hingga saat ini.
Peristiwa tsunami Sabtu lalu menjadi peringatan sekaligus pelajaran bagi kita.
Baca Juga : Vulkanolog ITB Sebut 4 Kemungkinan Penyebab Tsunami di Selat Sunda
Memang, saat tsunami datang dalam keadaan apapun, memang sulit untuk tetap tenang.
Gelombang air yang tinggi membuat siapa pun yang melihatnya, menjadi ketakutan dan panik.
Meski begitu, Moms harus tetap berusaha bertahan hidup dan menyelamatkan diri.
Berikut hal-hal yang bisa dilakukan:
Baca Juga : Sering Berkeringat Malam Hari? Hati-hati Tanda Kanker Kelenjar Getah Bening!
- Jika berada di laut saat tsunami datang, bergeraklah ke tengah dan jangan mengarah ke pesisir pantai.
Sebab, tinggi gelombang di laut, jauh lebih rendah dibanding pada pesisir.
- Sementara itu, jika Moms berada di pinggir pantai saat tsunami terlihat, berlarilah ke wilayah yang lebih tinggi atau memanjat pohon kelapa.
Baca Juga : Terkait Adanya Kabar Tsunami Lanjutan di Banten, BNPB: 'Tidak ada warning tsunami lanjutan dari BMKG'
Begitu gelombang pertama mulai surut, tetap berada di tempat tinggi karena biasanya tsunami datang lebih dari satu gelombang.
Dan gelombang selanjutnya bisa saja lebih besar.
- Hindari sungai dan jembatan saat tsunami menerjang. Aliran air tsunami akan lebih kuat saat berada di atas sungai.
- Jangan menggunakan mobil untuk evakuasi.
Mobil akan sulit menembus kerumunan orang yang memadati jalan dan berusaha menyelamatkan diri.
Baca Juga : Ter Trending Sepanjang 2018, Mulai dari Film Hingga Berita Selebritis
Selain itu, jika kita terjebak di dalam mobil, akan sulit membuka pintu nantinya karena tekanan air yang besar.
Kalaupun berhasil membuka jendela, air akan memenuhi mobil dan membuat Moms tenggelam.
Belum lagi ada tubrukan benda-benda lain yang bisa menghancurkan mobil.
- Apabila tidak berhasil berlindung di area tinggi, sebisa mungkin tetaplah berada di atas air.
Baca Juga : Sempat Menghibur Sebelum Tutup Usia, Ini 7 Selebriti yang Meninggal Dunia Akibat Tsunami Banten
Moms bisa menggunakan objek-objek yang mengambang seperti kasur, bantal, potongan kayu, batang pohon, jeriken, dan ban bekas, sebagai ‘pelampung’.
- Moms harus merelakan harta benda saat tsunami datang karena gelombang datang sangat cepat.
Membawa harta benda dan banyak barang akan menyulitkan kesigapan proses evakuasi.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR