Kecemasan dan stres merupakan beberapa penyebab utama terjadinya keringat dingin.
Namun selain itu, ada pula beberapa kondisi kesehatan tubuh lainnya yang dapat menyebabkan keringat dingin:
Hiperhidrosis
Hiperhidrosis adalah nama lain untuk keringat berlebih. Hiperhidrosis biasanya bukan terjadi karena kekhawatiran.
Hal ini dapat diwariskan dalam keluarga.
Jika hiperhidrosis cukup menganggu aktivitas sehari-hari, segera temui dokter.
Hipoglikemia
Hipoglikemia terjadi ketiga gula darah turun di bawah tingkat normal.
Tubuh yang bereaksi terhadap kurangnya gula darah sama dengan kekurangan oksigen.
Makan atau minum manis dapat membantu memulihkan gula darah dalam waktu singkat.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Ciri Wanita Yang Berisiko Miliki Anak Down Syndrome
Serangan jantung
Berkeringat dingin bisa menjadi salah satu tanda awal serangan jantung.
Segera temui dokter bila keringat dingin diikuti dengan salah satu gejala berikut:
- Ketidaknyamanan atau rasa sakit di dada yang terasa seperti menarik, meremas, atau kembung
- Sulit bernapas
- Ketidaknyamanan atau rasa sakit di leher, rahang, perut, atau punggung
- Pusing
- Pingsan
Syok
Syok terjadi ketika tubuh bereaksi terhadap kondisi lingkungan yang ekstrem atau cedera parah.
Ketika tubuh mengalami syok, organ-organ tidak menerima oksigen atau darah yang cukup untuk berfungsi.
Bila hal ini terus terjadi maka dapat berakibat fatal.
Gejala shock termasuk:
- Kulit pucat abnormal
- Bernapas cepat
- Denyut nadi yang sangat tinggi
- Sakit atau muntah
- Pupil yang tidak normal atau membesar
- Merasa lemah atau lelah
- Pusing
- Kecemasan abnormal atau perasaan stres
Baca Juga : Berita Kesehatan: Curahan Pilu Angelina Jolie Lakukan Operasi Angkat Payudara dan Rahim Untuk Hindari Kanker
Source | : | medicalnewstoday.com |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR