Nakita.id - Kanker paru merupakan penyebab utama dari kematian (18,4% dari total kematian akibat kanker).
Diprediksikan, terdapat 2,1 juta kasus kanker paru baru dan 1.8 juta kematian akibat kanker paru di tahun 2018, atau sekitar 1 dari 5 penyebab kematian akibat kanker.
Di Indonesia, 14% dari total kematian karena kanker disebabkan oleh kanker paru, yang menjadikan penyakit fatal ini sebagai kanker pembunuh nomor 1.
Baca Juga : Berita Kesehatan Terbaru: Apakah Setiap Perokok Akan Terkena Kanker Paru?
Secara garis besar, faktor risiko munculnya kanker paru dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu
1. Kebiasaan buruk seperti merokok aktif maupun pasif, atau mereka yang bekerja di tempat yang mengandung zat kimia yang bersifat terinspiratif/terhirup.
Baca Juga : Kanker Paru Penyebab Kematian Tertinggi Akibat Kanker di Dunia, Kenali Faktor Penyebabnya
2. Genetik yaitu yang memiliki riwayat keluarga yang menderita kanker, tidak harus kanker paru.
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Adakah Risiko Jika Melakukan Peremajaan Vagina?
Naasnya, penderita kanker paru memiliki angka harapan hidup yang kecil.
Terlebih, penyakit ini tidak menunjukkan gejala berarti di tahap awal, sehingga sulit sekali tidak terdeteksi.
Baca Juga : Ternyata Selama Ini Cara Mencuci Botol Masih Salah, Ini yang Benar
Gejala kanker paru biasanya baru muncul bila stadium telah lanjut.
Namun, apakah gejala kanker paru bisa dilihat secara spesifik?
dr. Evlina Suzanna, SpPA (K), Rumah Sakit Kanker Dharmais, ditemui dalam acara Konferensi Pers Lung Cancer and Me oleh Cancer Information and Support Center (28/11), menyebutkan bahwa kanker paru memiliki gejala yang tidak khas.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Perut Kembung, Kapan Perlu Diwaspadai?
"Gejala klinis kanker paru tidak khas. Misalnya, batuk, nyeri dada dan napas pendek yang juga bisa dicurigai menjadi tanda penyakit lain. Jadi memang memerlukan alat bantu yang lain," ungkapnya.
Evlina bahkan mengungkap bahwa kanker paru kerap tidak menunjukan gejala meskipun telah menyabar ke otak.
Baca Juga : Berita Kesehatan: 5 Makanan yang Dianggap Sehat, Justru Membahayakan Kesehatan
Baca Juga : Berita Kesehatan: Ilmuwan di Cina Klaim Bayi Kembar Tak Kena HIV Akibat Pengeditan Gen
"Bahkan saat kanker paru telah masuk ke otak gejalanya juga tidak khas. Misalnya sakit kepala, jadi tidak ada yang bisa melihat secara langsung bahwa seseorang terkena kanker paru," tambahnya.
Evlina bahkan menganjurkan bagi mereka yang memiliki faktor risiko untuk segera cek ke petugas kesehatan.
"Jadi untuk mencegahnya harus memeriksakan diri, terutama jika memiliki faktor risiko," tutupnya.
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR