Nakita.id - Penggerebekan Vicky Prasetyo ke rumah Angel Lelga pada Senin (9/11/2018) dini hari lalu membuat warga gempar.
Penggerebekan Vicky ke rumah Angel Lelga juga disiarkan oleh beberapa stasiun televisi.
Alhasil banyak orang yang melihat drama peggerebekan tersebut.
Vicky Prasetyo saat itu tampak murka begitu pula dengan Angel Lelga.
Baca Juga : Bule Amerika Demam Dangdut, Lihat Aksinya Bernyanyi! Warganet: Mantap
Mereka saling mengeluarkan kekesalannya.
Tidak disangka hal itu juga berdampak pada anak-anak mereka termasuk anak Vicky Prasetyo.
Hal itu diakui Vicky ketika ditemui para wartawan di Polres Jakarta Selatan, Senin (26/11/2018).
Katanya anak-anak Vicky dilarang menonton televisi untuk meminimalkan kesedihan yang ada.
Baca Juga : Kriss Hatta Beberkan Kebangkrutannya Ketika Nikahi Hilda Vitria, Hingga Jual Mobil!
"Dengan kondisi kayak gini pasti terpisah semuanya. Mereka pasti akan tersita hatinya. Mereka sedih, dan mereka juga udah diingatkan untuk jangan nonton televisi," kata Vicky yang dilansir dari Kompas.com.
Anak-anak Vicky ternyata mendapatkan banyak pertanyaan tentang pemberitaan ayah dan ibunya dari teman-teman di sekolah.
"Terus putri saya yang paling besar ditanya, 'Kakak Cinta bagaimana? Kok papinya sama maminya begitu'. Coba, kelas satu SMP ditanya sama temennya," ujar Vicky dilansir dari Kompas.com.
Katanya Vicky juga tidak ingin membuat anaknya seperti itu.
Apa yang dilakukan oleh Vicky menurutnya sudah menjadi bagian dari caranya menyelesaikan masalah rumah tangga dengan Angel Lelga.
"Masa saya harus menghukum putri saya dengan seperti itu, tapi ini (penggerebekan) memang udah menjadi bagian," imbuhnya.
"Kalau penyesalan sih pasti akan selalu belakangan. Tapi satu sisi saya sudah menyelesaikan permaslaahan rumah tangga saya dengan cara saya. Terlepas apa pun situasinya," tambah Vicky.
Padahal jika anak melihat orangtuanya bertengkar baik secara langsung maupun melalui video bisa berdampak pada psikologisnya.
Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak yang berasal dari rumah disfungsional berada pada risiko lebih tinggi terkena gangguan mental seperti Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), kecemasan, depresi, Obsesif-Compulsive Disorder (OCD).
Baca Juga : Tampilan Rumah Uya Kuya yang Dikomentari Nagita Slavina Bak Kerajaan
Karena pikiran anak-anak tidak memiliki mekanisme penanggulangan yang efektif untuk mengatasi perkelahian di rumah.
Anak-anak cenderung lebih rentan terhadap pengembangan gangguan mental.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR