Nakita.id - Pada dasarnya setiap bayi baru lahir memiliki internal clock untuk menerapkan pola tidur mereka dan mengatur jam tidur serta bangun.
Internal clock merupakan jam biologis atau mekanisme pengaturan waktu internal pada tubuh yang bekerja secara otomatis.
Umumnya bayi baru lahir memiliki total jam tidur dalam sehari yaitu 18 jam, dan di antara jam tidurnya itu ia akan bangun setiap 3-4 jam sekali untuk menyusu.
Maka persentil antara jam tidur dan bangun pada bayi baru lahir yaitu, 70% untuk tidur dan 30% untuk bangun.
Baca Juga : #WelcomeMyLovelyBaby: Memahami Pola Tidur Bayi Baru Lahir, Ketahui Siklus Tidur Bangun Bayi
Ketika jam tidur bayi baru lahir sudah diatur oleh internal clock, lantas bagaimana dengan gaya tidur mereka, apakah harus tidur bersama orangtua atau terpisah?
Menurut psikolog Roslina Verauli, M.Psi, Psi., ada sejumlah pandangan berkaitan dengan penerapan gaya tidur bayi, baik bayi tidur dengan orangtua ataupun terpisah.
“Sejumlah pandangan ada yang berkata dari bayi, anak seharusnya tidur di crib sendiri, jadi dia sudah tahu kalau punya area sendiri, sehingga tidak mengganggu orangtua,” jelas Vera beberapa waktu lalu.
“Atau ada juga yang beranggapan bayi tidur dengan orangtua, dia nempel di ibunya sehingga detak jantung dan irama napas bayi dan ibu bisa sama, dan hal itu mudah untuk menyusui,” lanjut Vera menjelaskan.
Baca Juga : Selain Dibedong, Penggunaan Sarung Tangan Bayi Juga Tidak Disarankan
Vera menambahkan, apabila bayi tidur bersama dan satu ranjang dengan ibu, dapat berpotensi menimbulkan ancaman keselamatan bayi.
“Bayi secara tidak sengaja bisa terhimpit oleh ibunya yang bisa menyebabkan kematian. Sebab, ada beberapa kasus anak mati terhimpit oleh ibunya sendiri,” katanya.
Lagi pula, bayi yang tidur bersama orangtua memiliki kualitas tidur kurang baik, karena bayi dapat terganggu dengan aktivitas orangtua masa kini yang sering membawa pekerjaan ke rumah dan mengerjakannya hingga larut malam.
“Apalagi kalau orangtua ada tv segala macam di kamarnya, bekerja sampai larut malam, hal itu memengaruhi kualitas tidur bayi. Pada saat bayi tidur, harus dalam keadaan gelap dan sepi, sehingga kualitas tidurnya baik,” ujar Vera saat ditemui di Metropark Residence Kedoya, Jakarta Barat.
Baca Juga : Jangan Berikan Madu pada Bayi, Dampaknya Fatal!
Namun, di balik itu semua, sebenarnya penerapan gaya tidur bayi balik lagi menyesuaikan dengan kenyamanan orangtua dan bayi.
“Tapi pilihan terbaik adalah senyaman ibunya saja boleh. Yang penting, kualitas hidup orangtua tidak terganggu dan anak tidak berisiko segala macam. Pilih yang paling nyaman, karena setiap budaya beda-beda,” ungkap Vera.
Seperti yang diungkapkan Vera, dalam menerapkan gaya tidur bayi pun Moms harus mempertimbangkan bagaimana kualitas hubungan dengan suami.
Sebab, jangan sampai jika bayi terlalu sering dan terus-terusan tidur bersama orangtua, hal itu dapat memicu masalah dalam hubungan Moms dan suami.
Baca Juga : Resep dan Bahan MPASI 7 Bulan Enak: Pure Daging Ayam dan Buah Aprikot Wajib Dicoba
“Bayi kalau tidur sama mamahnya ada batasnya sampai beberapa bulan saja, karena nanti kualitas suami istrinya bagaimana? Inilah yang banyak memicu masalah pernikahan setelah kelahiran anak pertama,” ucap Vera.
Selain itu, karena bayi harus tidur dalam keadaan yang sepi, maka Moms tidak disarankan untuk memutar lagu atau suara apapun meski bernada lembut.
Pasalnya, hal itu sama sekali tidak membuat bayi merasa nyaman saat ia tidur.
“Engga perlu didengarkan lagu-lagu yang lembut, riset menunjukkan bahkan bayi-bayi baru lahir sekalipun 2-3 hari, dia akan lebih tenang tidurnya kalau mendengar suara ibu,” ujar Vera menjelaskan.
Baca Juga : Resep dan Bahan MPASI 7 Bulan Sehat: Menu Pure Apel, Ubi Jalar, dan Wortel yang Sarat Manfaat
“Lagian harus hati-hati kalau kita tidak tahu kasih musik yang ternyata frekuensinya tidak tepat, bisa mengganggu otak anak. Pada intinya suasana tidur bayi memang harus sepi, suhu ruangan yang tepat, dan gelap,” tambahnya.
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR