Nakita.id – Tentu menyenangkan melihat perkembangan Si Kecil dari hari ke hari.
Namun jangan salah ya Moms, tak hanya fisik saja yang berkembang.
Setiap hari otak anak pun ikut berkembang.
Nah, masa pesat pertumbuhan dan perkembangan otak anak ini berlangsung sejak ia masih janin hingga berusia 3 tahun.
BACA JUGA: Virus Dapat ‘Mampir’ ke Otak Anak, Kenali Tanda-Tanda Berikut Ini
Biasanya, masa-masa ini disebut sebagai masa-masa emas atau golden period sebab hanya terjadi sekali seumur hidup dan tidak berulang.
Di masa-masa ini, orangtua memiliki peran penting untuk memberikan stimulasi pada anak agar dapat merangsang pembentukan sambungan sel-sel saraf dalam otak anak agar mengalami pertumbuhan dan perkembangan agar semakin baik.
Sebab jika terdapat gangguan pertumbuhan dan perkembangan di masa-masa ini, gangguan tersebut biasanya tak akan bisa diperbaiki diusia selanjut atau bersifat permanen.
Untuk itu, orangtua sebaiknya mengenali tahap perkembangan otak anak yang sesuai dengan umurnya.
Dilansir dari Serial Buku Nakita: The Golden Years, setidaknya ada 6 tahap dalam perkembangan otak anak.
BACA JUGA: Anak Bungsu Zaskia Mecca Sudah Disunat Sejak Bayi, Ini Manfaatnya
Tahap ke-1 (usia kehamilan 3-4 minggu)
Pada tahap ini, terjadi proses pembentukan lempeng, tabung, dan sel-sel saraf.
Bila ada kelainan atau gangguan dalam tahap ini, bisa terjadi jaringan otak tak terbungkus tulang kepala karena tabung saraf tak menutup.
Bisa pula, selaput otak dan jaringan otak keluar dari tabung saraf (spina bifida).
Tahap ke-2 (usia kehamilan 2-3 bulan)
Tahap ini merupakan pembentukan struktur-struktur jaringan otak.
Bila terjadi masalah maka akan menimbulkan gangguan pada pembentukan daerah wajah, seperti mata yang kecil.
BACA JUGA: Waspadai Bronkitis pada Anak, Yuk Mulai Peduli dan Begini Cara Deteksi Dini!
Tahap ke-3 (usia kehamilan 3-4 bulan)
Sel-sel jaringan otak mulai berlipat jumlah dan ukurannya.
Bila terjadi masalah dalam tahap ini maka perkembangan kepandaian anak akan terganggu.
Bisa pula terjadi gangguan motorik, penglihatan, ataupun pendengaran.
Tahap ke-4 (usia kehamilan 3-5 bulan)
Sel-sel yang sudah mulai berlipat jumlah dan ukurannya akan berpindah ke tempat sesuai tujuan masing-masing di mana sel itu berfungsi.
Misalnya, sel untuk membentuk jaringan otak akan berpindah ke daerah jaringan otak, sel yang mengatur persarafan tangan akan ‘berjalan’ ke daerah saraf tangan, dan seterusnya.
Jika sel-sel ini tidak berpindah sesuai dengan tujuannya masing-masing maka akan ada gangguan, sebab arsitektur otak tak berjalan sebagaimana mestinya.
BACA JUGA: Melarang Nagita Slavina Bekerja, Ucapan Rafathar Ini Mungkinkah Ungkapan Hati Terdalamnya?
Tahap ke-5 (usia kehamilan 5 bulan sampai beberapa tahun setelah anak lahir)
Sel-sel yang sudah berpindah sesuai tujuannya masing-masing akan berfungsi lebih baik.
Percabangan sel-sel ini pun akan bertambah banyak. Dimana antara satu sel dan sel lainnya akan saling berhubungan/
Se-sel dan jaringan ikatnya juga akan bertambah dan saling berhubungan.
Bila terjadi masalah dapat membuat anak mengalami retardasi anak atau gangguan kecerdasan anak.
BACA JUGA: Jerawat Tak Kunjung Sembuh? Mungkin itu Virus Moluskum! Ini Gejalanya
Tahap ke-6 (mulai lahir sampai anak berusia beberapa tahun)
Tahap ini disebut mielinisasi, dimana di tahap inilah terjadi golden period anak.
Mielin adalag lemak yang menyelubungi antara sel-sel saraf atau serabut-serabut saraf otak.
Selubung ini berfungsi untuk menghantarkan respon-respon perintah maupun sebagai penghantar arus listrik.
Bila mielinisasi berjalan baik, maka proses penghantar arus listrik akan lebih aktif.
Ini yang kemudian membuat respon anak semakin baik.
Untuk mengetahui ada tidaknya gangguan pada mielinisasi pada anak, cara termudahnya cukup lihat perkembangan motorik anak.
Bila perkembangan motorik anak terganggu, maka bisa jadi perkembangan pada aspek lainnya pun juga ikut terganggu.
BACA JUGA: Gampang! Menghilangkan Panu dengan Lengkuas, Begini Caranya Moms
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR